Minggu, 17 November 2013

Analogi Kubangan Lumpur

4 November 2013
Dari Akun Twitter @Khaidir_

alhamdulillah hari ini dapat pengalaman yang betul-betul berharga.. ini tentang sistematika birokrasi daerah.. :)

langsung menyaksikan lobi-melobi antara legislatif dan eksekutif adalah pemandangan yang jarang di dapatkan..

tidak ada yang salah dengan ini, sebab legislatiflah tempat menghantarkan aspirasi menuju eksekutif.. :)

lobi melobi anggaran dan aset.. hmm.. sepertinya saya harus lebih banyak belajar tentang ini.. :)

saya teringat kata seorang ustadz yang juga memulai dakwah di Sulteng.. beliau menganalogikan perubahan dengan sesuatu yang menarik..

Analogi Ustadz tersebut cukup mencengangkan saya, karena pasti akan hati-hati dalam mengambil langkah dan menentukan pola gerak..

Untuk merubah suatu kondisi, butuh kerja keras dan ketekunan.. Kondisi seperti sekarang ini di analogikan seperti kubangan lumpur..

Analogi atau perumpamaan kondisi ini, menurut saya sah-sah saja dan masuk akal.. Dengan Kondisi Bangsa seperti ini..

Ya! Kepada Ibu Pertiwi yang sangat Kami Banggakan ini.. Kami ingin merubah kondisi ini.. Secara bertahap, setapak demi setapak..

Untuk membersihkan tempat yang yang begitu penuh dengan lumpur, maka mau tidak mau harus siap terkena lumpur..

Kalo bahasa yang sering kita dengar di iklan, "Berani Kotor itu baik"..

Ya.. Orang yang tengah membersihkan lumpur tersebut masih lebih baik daripada yang hanya duduk dan menonton saja..

Contohnya kayak gini nih, di lingkungan sekitar kita lagi ngadain kerja bakti.. Dari sekian banyak orang yang tengah bekerja...

Ternyata ada yang duduk dan menonton orang-orang yang lagi kerja Bakti.. Bukankah lebih Mulia orang yang tengah bekerja & dipenuhi kotoran?

Namun logika publik mulai terbiasa dengan prasangka hina dina terhadap orang-orang yang "kotor".. Ini semacam pengkondisian yg tertata rapi.

Aah.. Terkadang saya pun terkondisikan..

Memang untuk bertahan dari kondisi ini, perlu keseriusan.. Ada upaya untuk tetap idealis di tengah realitas yang kontradiktif..

Saya cukupkan dulu sharing-sharingnya.. Sekarang lagi dengerin Kajian dengan Tema 'Mencintai Ahlulbait' oleh Ustadz Abu Haidar As Sundawy..

END.

Related Posts:

  • Inikah Cintamu? dakwatuna.com – Bila berbicara tentang cinta, apakah jantungmu akan berdetak semakin kencang? Apakah aliran darahmu akan semakin der… Read More
  • Cinta Adalah Memberi dakwatuna.com – Menjadi puitis tak serta merta terjadi tanpa proses yang panjang, menjadi romantis juga bukan melalui perjalanan yang san… Read More
  • Balada Aktivis Peradaban dakwatuna.com – Berhenti sejenak di persimpangan jalan, tetapi bukan untuk berlama-lama di persimpangan ini. Sejenak menengadah ke atas m… Read More
  • Kesatria kan Menjelang dakwatuna.com – Sambutlah para Kesatria, datang dengan Baju Zirah yang nyaris sempurna, ada pula yang hanya bermodalkan tameng, segala te… Read More
  • Ramadhan Bahagia dakwatuna.com – Ini Bulan Ramadhan, maka bergembiralah kawan. Begitu anjuran dari Baginda Nabi, engkau berbahagia menyambut Ramadhan… Read More

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar