Dulu, dulu, dulu, mungkin itu dulu sekali,
dulu dimasa lampau, atau mungkin dulu beberapa tahun yang lalu, lima tahun yang
lalu, tiga Tahun yang lalu. Apakah hanya itu yang engkau andalkan, hanya
mengandalkan romantisme di masa lalu, untuk mengkritik sesuka hati. Padahal
sekarang eranya sudah berbeda, zamannya sudah berbeda, tak lagi sama dengan
yang dulu. Generasinya adalah generasi yang baru, anak-anak muda yang kreatif
dan inovatif, yang idenya terus melanglang buana, yang gagasannya menembus
tingginya langit, yang semangatnya seakan tak pernah padam. Mereka generasi
baru yang hidup di Era Baru Dakwah Kampus, maka Narasi Dakwah Kampus nya juga
harus berbeda, berbeda dalam hal sarana, berbeda dalam aspek operasionalnya, sebab
merekalah generasi baru dakwah kampus, generasi yang punya narasi, namun tak
pernah lupa bahwa esensi dari dakwah kampus adalah mengajak masyarakat kampus
kepada indahnya Islam, mengajak civitas akademik agar meng-Esa-kan Allah saja,
dan tetap menjunjung tinggi kultur keilmiahan di kampus, sangat toleransi
kepada non-muslim.
Generasi Dakwah Kampus, telah memasuki era
baru, era dimana karakteristik pemudanya adalah karakter yang baru, karakter
yang segar akan ide dan gagasannya, karakter yang kreatif dan inovatif,
pemuda-pemudi yang menjadikan Islam sebagai The Way of Life, mereka inilah para pemuda-pemudi pejuang dakwah
kampus, generasi baru dakwah kampus. Kini eranya lembaga dakwah kampus hanya menjadi salah satu sarana, salah satu sarana untuk mensosialisasikan perjuangan dakwah
kampus. kini eranya berbeda, para pejuang dakwah kampus bisa menggunakan sarana atau lembaga yang lain, banyak sarana-sarana lain yang bisa dijadikan wadah perjuangan dakwah
kampus, dengan ide dan kreatifitas para pejuang dakwah kampus, generasi baru
dakwah kampus. Sekarang sudah bukan zamannya lagi senior-senior dakwah kampus tongkrongin
sekretariat lembaga dakwah kampus lalu berkata, "kami dulu seperti ini, kami dulu seperti itu, Ukhuwahnya luar biasa”, sekarang sudah berbeda zaman Bung! Beda Zaman, Beda Subjek, Dunia sudah Berubah, maka metode harus diperbarui, metode dakwah harus memperhatikan fiqhul waqi'. Romantisme masa lalu terhadap dakwah kampus zaman dulu ini sebaiknya dihindari, sebab para pejuang dakwah kampus yang dulu beda tantangan dengan pejuang dakwah kampus di era baru yang terus membaca kegelisahan zaman dan mencipta narasi baru dakwah kampus. Romantisme masa lalu dakwah kampus ini di satu sisi bisa menginspirasi, disisi yang lain
ide-ide gerakan menjadi tumpul, daya cipta dan kreatifitas terhalangi oleh
sekat romantisme masa lalu, ayolah para generasi dakwah kampus, waktunya move on! Narasi baru dakwah kampus sangat di butuhkan, dan sekarang bukan lagi zamannya
para generasi dakwah kampus sibuk menyalahkan, sibuk mengingkari, ini salah,
itu salah, ini Bid’ah, itu Bid’ah, memang hal ini adalah kewajiban, kewajiban
beramar ma’ruf nahi munkar, tetapi dalam metode penyampaiannya perlu ide-ide
yang segar, ide-ide yang baru, metode yang sesuai dengan konteks kampusnya,
cara penyampaian yang sesuai dengan kultur mahasiswa-mahasiswinya, santun,
sopan, mengena dihati para objek dakwah. Sehingga ajakan-ajakan untuk mentauhidkan
Allah semata menginspirasi orang-orang untuk kemudian berubah, memotivasi
orang-orang untuk menjadi lebih baik, menggerakkan orang-orang untuk turut
menjadi pejuang dan pembela Agama Allah.
Dakwah kampus, adalah salah satu peluang
bagi para civitas akademika di kampus untuk semakin dekat kepada Allah SWT.
Melalui dakwah kampus Islam bisa dipelajari secara komprehensif, melalui halaqah pekanan, kajian-kajian keislaman yang rutin, ajaran Islam menjadi
jelas sejelas-jelasnya, tuntunan agama ini menjadi terang seterang-terangnya, bahwa
agama islam ini adalah agama yang universal. Bahwa agama Islam yang mulia ini bukan
sekedar agama ritual, yang dalam setiap ibadahnya punya esensi untuk mengubah
individu, individu yang lebih baik, individu yang lebih berkarakter, punya
kemampuan untuk mengubah masyarakat, dimulai dari dirinya sendiri. Perubahan
memang harus dimulai dari diri sendiri, begitulah para pemuda dan pemudi
idealis ini berhimpun dan bersaudara karena aqidah, bergerak bersama karena
dakwah, bergerak untuk mencerahkan setiap orang, bergerak untuk menyampaikan
ajaran Islam sebagaimana sabda Baginda Nabi SAW, “Sampaikanlah Walau Satu Ayat”.
Islam yang menyeluruh aspeknya diajarkan dalam pertemuan-pertemuan setiap
pekan, melalui pertemuan setiap pekan serta kajian-kajian rutin, secara bertahap Islam di ajarkan sebagai agama yang sejatinya bukan agama yang pasif, mengakar dalam pemahaman para anak muda ini.
Melalui pertemuan setiap pekan juga disampaikan kenyataan yang memilukan,
kenyataan memilukan tentang kondisi Ummat manusia saat ini, yang mengalami
dekadensi moral karena faktor destruktif yang sulit dicegah. Islam agama yang
sempurna, oleh musuh-musuh Allah coba dikurangi jumlah pejuang-pejuangnya, dengan menanamkan bahwa
Islam hanya sekedar Ibadah, Islam hanya sekedar Beribadah di Masjid saja, Islam
diajarkan sebagai agama ritual semata, bahkan para pemuda-pemudi islam berusaha
dijauhkan dari ajaran Islam itu sendiri, di jauhkan dari Al-Qur'an dan Sunnah. Pertemuan pekanan yang dijalani para
pemuda-pemudi ini membangkitkan semangat mereka untuk berbenah diri, semangat
untuk berdakwah, semangat untuk menyebarkan pemikiran, menyebarkan fiqrah dakwah, mencipta sebuah narasi yang baru, narasi yang baru di era dakwah kampus yang baru, bahwa era yang dihadapi
saat ini adalah era baru, era perang pemikiran, era baru dakwah kampus yang
metode dan sarananya harus terus menemukan cara-cara paling kreatif untuk
menarik minat para objek dakwah, untuk memeluk dan menjalankan agama Islam,
secara totalitas, secara komprehensif.
Era baru dakwah kampus telah tiba didepan
mata, mengharuskan para pejuang dakwah di sektor kampus harus membekali diri
dengan sebaik-baik bekal, karena sebaik-baik bekal adalah Taqwa. Para pejuang
dakwah kampus harus mempersiapkan dirinya dengan ilmu yang mumpuni, ilmu agama
yang harus terus dipelajari tanpa kenal lelah, ilmu agama diatas rata-rata masyarakat pada umumnya,
agar bisa menyampaikannya serta mengajarkannya, membimbing masyarakat kedalam manis
dan harumnya aura Keindahan Islam. Target semakin luas, bukan saja para
pemuda-pemudi shaleh yang akan menjadi target rekrutmen dakwah, para pejuang-pejuang dakwah
kampus juga harus memikirkan strategi tentang bagaimana merekrut para pemuda
yang berkompetensi dibidang akademiknya masing-masing, serta memiliki life skill yang layak diperhitungkan.
Sebab kompetensi, kapasitas, dan kemampuan para pemuda-pemudi potensial, para
mahasiswa-mahasiswi berprestasi ini, bisa dimanifestasikan untuk kepentingan
dakwah, bisa turut berkontribusi untuk menegakkan agama yang mulia ini, bisa
ikut memberi sumbangsih pemikiran, tenaga, dan jiwa agar Cahaya Allah bersinar
di Bumi Kampus, bersinar disetiap Fakultas, menerangi seluruh penjuru
Universitas, sebab Allah akan terus menyempurnakan CahayaNya meskipun
orang-orang kafir tidak menyukainya.
Menyelenggarakan event positif nan kreatif di kampus adalah salah satu dari
sekian banyak cara untuk menerjemahkan agama Islam ini sebagai Agama yang
Mulia, Agama yang tak kaku, Agama pembaharu, satu-satunya Agama yang kuat landasan Aqidahnya,
Kokoh landasan Tauhidnya, mengakar landasan Ketuhanannya, melepaskan segala belenggu yang mengikat ummat manusia,
membebaskan manusia dari penghambaan kepada sesama manusia, penghambaan kepada
materi, menjadi penghambaan hanya kepada Allah saja, serta mengakui Muhammad SAW
sebagai Manusia pilihan Allah, Utusan Allah, baik perilaku, sikap, perkataan,
sifat, dan perbuatannya, sehingga Baginda Rasulullah SAW pantas diberi predikat
Teladan Terbaik sepanjang sejarah peradaban ummat manusia, Teladan terbaik yang
tak tergantikan hingga saat ini. Menghijrahkan berbagai idola-idola palsu anak muda,
yang memuliakan dan mengagung-agungkan manusia yang sesungguhnya punya banyak celah, kelemahan, dan kekurangan. Para pemuda-pemudi kampus yang cenderung mengidolakan seorang tokoh,
seorang public figure, yang memiliki
pemikiran-pemikiran bagus menurut pandangan mata, mempunyai kemampuan dan
tampilan fisik yang bagus, mempunyai suara yang indah, segala hal yang bersifat
materi, segala sesuatu yang bersifat sementara, begitu mudahnya dikagumi oleh
para pemuda-pemudi kampus. Yang sesungguhnya, dan seharusnya, kita mengidolakan Rasulullah SAW, kita meneladani Rasulullah SAW, mempelajari Sirah Nabawiyah, lalu kita bercita-cita
untuk bertemu dengan Teladan Terbaik suatu saat nanti. Sebaiknya kita
mengidolakan Rasulullah Muhammad SAW sebagai Manusia yang paling sempurna akhlaknya, manusia yang paling mulia, agar
kelak datang suatu hari dimana kita semua akan bertemu dengan orang yang kita
cintai. Maka jika kita mencintai Rasulullah Muhammad SAW, meneladani Beliau,
menjalankan Sunnah-sunnah Beliau, yakinlah engkau akan dipertemukan dengan
Baginda Nabi SAW, pertemuan yang dinanti-nantikan oleh para aktifis dakwah, pertemuan yang sangat di nantikan oleh Para Pewaris Nabi dan para Perindu Rasul, agar
kelak mendapatkan syafaat dari Allah SWT melalui Rasulullah SAW, tampaknya hal
ini sudah menjadi trend dikalangan
para pemuda-pemudi shaleh, para mahasiswa-mahasiswi aktifis, pejuang dakwah
kampus. Namun bila yang engkau idolakan adalah selain Baginda Nabi SAW, bisa
jadi yang engkau temui di Hari Akhir nanti adalah selain Baginda Nabi
SAW. Kecintaan kepada Rasulullah SAW inilah yang ingin disampaikan para Aktifis
Dakwah kepada masyarakat kampus.
Era Baru telah menjelang, para pejuang dakwah kampus harus berpikir strategis, bertindak secara produktif, agar
kegiatan-kegiatan dakwah yang dilaksanakan di kampus memiliki visi dan misi yang
jelas, agar setiap kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan para pejuang dakwah
kampus bukan sekedar mengejar popularitas lembaga dan keterkenalan pribadi
semata, agar kegiatan-kegiatan yang digagas oleh para pejuang dakwah kampus
mempunyai konsep yang matang, konsep yang terintegrasi dalam rencana strategis, rencana-rencana
jangka pendek dan rencana-rencana jangka panjang, yang substansinya adalah
mengajak masyarakat kampus untuk semakin mendekat dan berserah diri kepada
Allah SWT semata, tanpa menyekutukanNya sedikit pun, lalu meneladani Rasulullah
Muhammad SAW dalam menjalankan agama Islam, membela agama Islam ketika agama
ini dinistakan, apalagi bila sampai Kitab Suci dihinakan, bila 'Ulama di caci dan dihina, agar dikalangan
civitas akademika terbentuk pemikiran yang berafiliasi kepada dakwah, pembelaan terhadap Agama dan 'Ulamanya, cenderung
kepada kepentingan-kepentingan ummat, cenderung kepada nilai-nilai kebenaran, mengarah kepada penegakkan ajaran Islam,
dengan metode yang kreatif, inovatif, dan masif, baik dunia nyata maupun
didunia maya, serta di alam pemikiran, karena sebuah tindakan atau tingkah laku
berawal dari alam pemikiran, inilah Era Baru yang akan kita songsong bersama,
dengan semangat membara, semangat memperjuangkan dan membela agama ini,
semangat menyebarkan dakwah, substansi ajaran Islam, Islam yang komprehensif,
Islam yang Universal, Selamat datang di Era Baru Dakwah Kampus! Inilah Era Baru
Dakwah Kampus!
0 komentar:
Posting Komentar