This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 17 November 2013

"Jatah" & "Posisi"

Ahad, 17 November 2013
Dari Akun Twitter @Khaidir_

Ada beberapa fenomena menarik yang menggelitik hati saya belakangan ini..

Analisis Fenomena ini terinspirasi dari Obrolan-obrolan ala Warkop, tapi tempat ngobrolnya di Lapangan Futsal :)

Beberapa analisis yang muncul juga karena melihat langsung fakta di Lapangan.. Dan ini masih ada hubungannya dengan Skripsi saya.. ANGGARAN

Lobi-lobi Anggaran di Pemerintah Daerah, apakah benar-benar sudah mencerminkan fungsi birokrasi yang sesungguhnya?

Lobi-lobi anggaran antara Legislatif dan SKPD, apakah benar-benar menjalankan fungsi Aspirasi yang sesungguhnya?

Yang Kami Hormati Gubernur kami tercinta, Bapak , apakah lobi-lobi anggaran sudah menjadi semacam kebudayaan di Pemprov?

Namun saya pribadi nggak menilai buruk lobi-lobi anggaran di Pemerintah Daerah.. Secara teori ini disebut Partisipasi Anggaran  

Menurut Mangkunegara (2000), partisipasi anggaran adalah keterlibatan top management dan midle management dalam proses penganggaran..

Dan ternyata, sebelum proses penganggaran ini berlangsung, ada semacam proses diplomasi politik untuk memastikan jatah 'Posisi'

'Posisi' menjadi sangat penting karena dengan 'Posisi' kebijakan-kebijakan dapat di atur, disesuaikan, dan di dominasi..

..Di Dominasi oleh apa? Mungkin Di dominasi oleh kepentingan pribadi, kepentingan kelompok atau golongan..

Hampir semua 'Posisi' seperti itu, membutuhkan lobi dan diplomasi politik.. Kepala Dinas, Kepala Bagian, bahkan sampai 'Posisi' Komisioner..

Banyak yang menyangka Komisioner di rekrut melalui proses yang murni Kompetensi & Kapasitas Individu.. Bukan hanya itu, Link-pun menentukan.

Mengapa Link? Karena Link atau Jaringan menentukan daya jangkau, daya gerak, dan aksebilitas individu atau Lembaga..

Lembaga Tertinggi pemberantas Korupsi di Negara kita pun seperti itu.. Ada Jatah 'Posisi' agar setiap unsur politik terwakili..

Lembaga tertinggi penyelenggara Pemilu pun seperti itu.. Dalam penyusunan strukturnya, ada hegemoni politik di dalamnya..

Bisa di katakan, Hegemoni Politik sebelum Pertarungan Politik yang sebenarnya di Pemilu.. Jatah Unsur Politik Penguasa pun diperhitungkan..

Beberapa Tokoh Daerah Kami, punya Jatah sekian Orang untuk masuk dalam struktur Komisioner tersebut.. Komisi yang melaksanakan Pemilu.. :)

Ormas-ormas yang berpengaruh besar pun turut mengambil andil dalam proses hegemoni politik ini.. Saya pikir ini adalah hal yang wajar.. :)

Karena orang-orang yang bertarung ini, adalah orang-orang dengan kepedulian yang tinggi, siap berkontribusi dan berkarya untuk bangsa.. :)

Semoga tidak ter-reduksi oleh dis-orientasi pemahaman.. Bukan hanya pertarungan Ideologi yang ada, terkadang Pertarungan Fisik pun ada.. :)

END.

Analogi Kubangan Lumpur

4 November 2013
Dari Akun Twitter @Khaidir_

alhamdulillah hari ini dapat pengalaman yang betul-betul berharga.. ini tentang sistematika birokrasi daerah.. :)

langsung menyaksikan lobi-melobi antara legislatif dan eksekutif adalah pemandangan yang jarang di dapatkan..

tidak ada yang salah dengan ini, sebab legislatiflah tempat menghantarkan aspirasi menuju eksekutif.. :)

lobi melobi anggaran dan aset.. hmm.. sepertinya saya harus lebih banyak belajar tentang ini.. :)

saya teringat kata seorang ustadz yang juga memulai dakwah di Sulteng.. beliau menganalogikan perubahan dengan sesuatu yang menarik..

Analogi Ustadz tersebut cukup mencengangkan saya, karena pasti akan hati-hati dalam mengambil langkah dan menentukan pola gerak..

Untuk merubah suatu kondisi, butuh kerja keras dan ketekunan.. Kondisi seperti sekarang ini di analogikan seperti kubangan lumpur..

Analogi atau perumpamaan kondisi ini, menurut saya sah-sah saja dan masuk akal.. Dengan Kondisi Bangsa seperti ini..

Ya! Kepada Ibu Pertiwi yang sangat Kami Banggakan ini.. Kami ingin merubah kondisi ini.. Secara bertahap, setapak demi setapak..

Untuk membersihkan tempat yang yang begitu penuh dengan lumpur, maka mau tidak mau harus siap terkena lumpur..

Kalo bahasa yang sering kita dengar di iklan, "Berani Kotor itu baik"..

Ya.. Orang yang tengah membersihkan lumpur tersebut masih lebih baik daripada yang hanya duduk dan menonton saja..

Contohnya kayak gini nih, di lingkungan sekitar kita lagi ngadain kerja bakti.. Dari sekian banyak orang yang tengah bekerja...

Ternyata ada yang duduk dan menonton orang-orang yang lagi kerja Bakti.. Bukankah lebih Mulia orang yang tengah bekerja & dipenuhi kotoran?

Namun logika publik mulai terbiasa dengan prasangka hina dina terhadap orang-orang yang "kotor".. Ini semacam pengkondisian yg tertata rapi.

Aah.. Terkadang saya pun terkondisikan..

Memang untuk bertahan dari kondisi ini, perlu keseriusan.. Ada upaya untuk tetap idealis di tengah realitas yang kontradiktif..

Saya cukupkan dulu sharing-sharingnya.. Sekarang lagi dengerin Kajian dengan Tema 'Mencintai Ahlulbait' oleh Ustadz Abu Haidar As Sundawy..

END.

Jumat, 15 November 2013

Penegakan Hukum Sebagai Sumber Masalah

Jum'at, 15 November 2013
Ade Aleandro*
Pengamat Hukum


Jika ada sebuah pertanyaan “Apakah anda nyaman tinggal di negara Indonesia ini?” Maka mungkin saya adalah orang pertama yang merasa kurang nyaman tinggal di negara ini. 

Saya merasa tidak nyaman bukan karena kesabaran saya yang kurang saat Indonesia tak kunjung beranjak dari keterpurukan, bukan tak nyaman karena Indonesia terus menjadi sebuah negara dengan Indeks persepsi korupsi yg rendah atau bukan tak nyaman karena tingginya angka kriminalitas meski itu semua membuat saya prihatin. Namun saya kerap merasa terusik dengan penegakan hukum yang dijalankan setengah hati.

Apa yang ada di benak saya, berbagai catatan diatas hanya sebuah implikasi dari tidak tegaknya hukum di negara ini. Stagnasi pembangunan, angka korupsi yang tinggi atau tingginya kriminalitas yang ada sekarang disebabkan satu faktor yaitu penegakan hukum yang tidak benar-benar dijalankan sebagaimana mestinya.

Penegakan hukum di Indonesia menurut saya adalah penegakan hukum yang penuh drama dan kepura-puraan. Misalnya pemberantasan korupsi setengah hati dengan tebang pilihnya perkara korupsi, Pemberantasan korupsi atas dasar kepentingan politik atau karut marutnya cara menegakkan hukum telah melahirkan kekecewaan karena banyak ketidakadilan yang timbul karenanya.

Silahkan anda lihat bagaimana sebuah lembaga pemberantas korupsi menjadi alat politik dan kepentingan kelompok tertentu, Lihat bagaimana mereka mementaskan drama kamasutra yang didalamnya melacurkan proses hukum dengan penghancuran moral pribadi seorang tersangka meski tiada kaitan antara perkara korupsi yang tengah ia hadapi. Anda juga tentu mampu menelaah berbagai rekayasa perkara hanya untuk menumbangkan kelompok yang tak disukai oleh kelompok lainnya sehingga sebuah proses hukum dijalankan sangat tampak dipaksakan atau penegakan hukum yang tak sesuai rambu-rambu yang telah digariskan di dalam UU atas nama semangat dan terobosan pemberantasan korupsi. Bagi saya itu tampak konyol yang tak lebih bagus dari apa yang disebut sebagai pseudolaw alias hukum yang dipaksakan.

Dari itu semua, lebih memprihatinkan lagi saat berbagai pihak yang kritis terhadap penegakan hukum dipersepsikan sebagai pihak-pihak yang kontra dengan pemberantasan korupsi. Opini penting para guru besarpun hanya dianggap sebagai sebuah pendapat jalanan yang tak lagi memiliki bobot dan makna dalam menginterpretasi sebuah perkara hukum. Pendapat para Guru Besar dan Akademisi nonpartisan tersebut dianggap sebagai opini-opini yang menyesatkan dengan label sebagai orang normatif, prosedural atau penganut positivism hukum yang kaku dan tak punya daya dobrak dalam pemberantasan korupsi yang dianggap telah sangat akuut.

Lembaga pemberantas korupsi yang telah menjadi alat kekuasaan, hakim-hakim yang takut berhadapan dengan persepsi publik, berbagai LSM antikorupsi yang senantiasa terus mengintimidasi para penegak hukum dengan mempersepsikan mereka yang tak sejalan dengan sebutan tidak berintegritas membuat hukum di Negara ini semakin amburadul karena hasil menjadi tujuan utama dengan mengabaikan cara-cara penanganannya.

Bagi saya, Pendapat Hans Kelsen sangat tepat yaitu hukum murni yang harus dibersihkan dari anasir-anasir non-yuridis, seperti unsur sosiologis, politis, historis, kepentingan kelompok bahkan etis. Hukum adalah kumpulan norma-norma dengan berbagai batasan dalam pelaksanaanya. Hukum adalah keharusan yang mengatur tingkah laku manusia termasuk mengatur mereka yang menjalankan proses hukum itu sendiri sehhingga aturan hukum yang benar-benar dijalankan secara prosedural adalah entry acces utama untuk mencapai keadilan pada langkah berikutnya.

Jadi kepada siapa lagi kita mempercayakan keadilan di negeri ini jika pemberantas korupsi yang super saja dikendalikan dan menjadi alat penguasa dengan berbagai kesembronoannya dalam melaksanakan penegakan hukum? Kepada siapa lagi kita menyandarkan kebenaran obyektif jika hakim-hakim yang semestinya memberikan keadilan hanya sosok-sosok penakut untuk menyelaraskan arti kebenaran dengan aturan yang ada? Kepada siapa lagi kita meminta rujukan saat opini para professor kedudukannya tak lebih bernilai dari ocehan preman pasar?

“Prihatin”



*http://hukum.kompasiana.com/2013/11/14/penegakan-hukum-setengah-hati-yang-menjadi-sumber-masalah-609386.html

Mengenal Lebih Dekat Syariat Islam

Jum'at, 15 November 2013
Oleh Awy' A. Qolawun 
Gus @awyyyyy on twitter

   
1. Aku pernah mendapat pertanyaan, kenapa dalam Islam banyak sekali ajaran yg membingungkan, kerap terjadi perbedaan pendapat...

   
2. Bahkan dalam ritual ibadahnya sendiri ada beberapa yg berbeda, semisal ada yg qunut ada yg tidak.. Dan masih banyak yg lain...

   
3. Bukankah dg ini Islam itu suatu agama yg sepertinya ambigu, satunya melarang, satunya membolehkan... Ulama'-nya tidak satu suara...

   
4. Pertanyaan di atas, jika digiringkan kepada muslim yg awam tentu saja akan menimbulkan kebingungan bahkan bisa jadi keraguan (tasykik)..

   
5. Dan secara logika muslim yg awam yg tidak tahu dg jelas peta syariat (kecuali hanya mengikut saja)... Pertanyaan di atas cukup "masuk".

   
6. Namun, benarkah ajaran Islam seperti itu? Ambigu sebab banyaknya perbedaan pendapat bahkan madzhab2... Islam yg mana yg bener?

   
7. Sebelumnya... Ada beberapa hal yg harus kita ketahui bersama, kembali kita mengenali dg baik syariat yg kita peluk dan kita yakini.

   
8. Bahwa secara global ajaran2 dalam syariat Islam terbagi menjadi dua, Ajaran yg Prinsip (Ushuliyyah) dan parsial (Furu'iyyah)...

   
9. Hal2 yg Ushuliyyah adl semisal bahwa Allah adl Dzat Yg Esa, Muhammad adl Nabi Terakhir, wajibnya sholat 5 waktu, wajibnya puasa ramadhan..

   
10. Nah dlm hal2 prinsip ini tak boleh terjadi perbedaan antar ummat, apapun ideologinya.. Sbb perbedaan prinsip bisa mengeluarkan dari Islam.

   
11. Contohnya jika semisal keyakinan bahwa ada tuhan selain Allah, masih ada Nabi setelah Nabi Muhammad, atau sholat 5 waktu tak wajib.. Dst

   
12. Hal2 prinsipil dalam Islam ini sering disebut dg istilah "ma'lum fid din bid dhoruroh", sesuatu yg diketahui muslim paling awam sekalipun.

   
13. Nah, sedangkan yg selama ini banyak sekali terjadi perbedaan pendapat adl dalam hal2 parsial (furu'iyyah) saja...

   
14. Semisal perbedaan2 hukum (ada yg bilang boleh ada yg bilang tidak), semisal ada yg qunut dan ada yg tidak dll...

   
15. Dan perbedaan pendapat ini bukanlah hal yg dipahami sebagai sesuatu yg ambigu, tetapi justru merupakan opsi pilihan bagi ummat.

   
16. Masuk dlm bahasan ini adl 4 madzhab fiqh yg kita kenal (Syafi'i, Hanafi, Maliki, Hambali)... Keempat madzhab ini terbentuk dari...

   
17. ...perbedaan pemahaman dlm hal2 parsial (furu'iyyah) yg tak ada pengaruh apapun kepada hal2 prinsip (ushuliyyah) dlm syariat.

   
18. Bahkan sbenarnya persoalan semacam tawassul, tahlil, maulid & sgala macam yg kerap disyirikkan itu pada dasarnya juga furu'iyyah (parsial).

   
19. Nah karena persoalannya adl furu'iyyah maka tidak elok jika hal2 parsial yg tidak pengaruh pada akidah/tauhid itu diributkan...

   
20. Meributkan hal2 furu'iyyah (dg menganggapnya sebagai ushuliyyah) menunjukkan kebelumpahaman orang itu akan syariat yg agung ini.

   
21. Menjadi masalah lagi saat ada orang yg tak mau mengikut salah satu madzhab. Hal ini jg terjadi dari ketidakpahaman soal syariat...

   
22. Sebab jika ada seseorang mengklaim bahwa dia tidak ikut madzhab manapun pada dasarnya mau tdk mau dia tetap akan bermadzhab.

   
23. Lebih parah (dan menunjukkan kalau orang itu tdk paham mantiq) jika mengklaim bahwa madzhabnya adl madzhab Nabi Muhammad...

   
24. Karena dg anggapan Madzhab Nabi Muhammad justru secara kurang ajar orang itu menurunkan kedudukan Nabi menjadi Mujtahid...

   
25. Sementara mujtahid itu pasti mengalami dua hal, jika tidak salah maka benar (meski keduanya tetap berpahala dg klasemen berbeda).

   
26. Dan Nabi tidak mengalami hal itu (salah), sebab seluruh yg datang dari Nabi adl kebenaran mutlak karena merupakan wahyu dari Allah.

   
27. Intinya, jika ada muslim mengaku tdk bermadzhab, langsung bilang kembali ke Qur'an & Sunnah, sebenarnya dia sedang menggigau saja.

   
28. Sebab ujung2nya diam2 jg dia tetap nyolong madzhab. Bahkan belajarnya pada Guru atau pada buku adalah jg bentuk bermadzhab...

   
29. Semoga mencerahkan dan menambah ilmu kita sekaligus lebih dekat pada syariat kita. Alhasil sekali lagi tak perlu bingung dg perbedaan...

   
30. ...dalam hal parsial (furu'iyyah), sebab itu justru merupakan opsi dan kebebasan bagi ummat untuk memilih yg sesuai dg kondisinya.

   
31. Dan hal2 furu'iyyah ini kita akan menemukan seluruhnya dlm khazanah raksasa Fiqh Islamy... Silakan masuk ke museum raksasa itu.


*sumber: http://chirpstory.com/li/168829

Politik Citra & Kampanye Virtual

Jum'at 15 November 2013
Ribut Lupiyanto*
Pengamat Sosial Politik


Demokrasi di era informasi sangat kental dengan politik citra. Yasraf A. Piliang (2005) menyebutkan fenomena politik seperti ini sebagai ontologi citra (being images). Politik citra memiliki konotasi positif sekaligus negatif. Politik citra positif mengemas realita agar benilai politis, sedangkan politik citra negatif adalah merekayasa keadaan dengan menyembunyikan atau bersifat seakan-akan. Media pendongkrak citra cukup variatif mulai dari media elektronik, media cetak, hingga media virtual.

Peraturan KPU No 01 Tahun 2013 Pasal 20 menegaskan bahwa kampanye pemilu salah satunya dapat berbentuk layanan pesan singkat dan jejaring sosial melalui Facebook, Twitter, email, website dan lainnya. Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 juga membatasi pemasangan alat peraga kampanye. Jagad maya dengan demikian menjadi medan potensial bagi kampanye Pemilu 2014.

Peta Virtualitas

Virtualitas partai politik dapat ditelusuri dari dinamika virtual melalui website dan media sosial. Kualitas website dapat diamati melalui pemeringkatan yang dilakukan Alexa Internet-Inc (USA). 

Peringkat pertama menurut  Alexa Internet-Inc (USA) per tanggal 11 November 2013 diduduki Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Website PKS yang terbaik justru berada di pengurus bawah. Website tersebut dimiliki pengurus tingkat Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY. Website PKS Piyungan (www.pkspiyungan.org) secara fenomenal menempati urutan 475 dan menjadi satu-satunya website parpol yang menembus 500 besar.

Peringkat selanjutnya secara berurutan diduduki Partai Demokrat (www.demokrat.or.id), PAN (www.pan.or.id), PKB (www.pkb.or.id), PPP (www.ppp.or.id), Partai Gerindra (www.partaigerindra.or.id), PDIP (www.pdiperjuangan.or.id), Partai Nasdem (www.partainasdem.org), PBB (www.bulan-bintang.org), Partai Hanura (www.hanura.com),  dan Partai Golkar (www.partaigolkar.or.id). Website PKPI (www.pkpindonesia.or.id) tercatat dalam konstruksi atau perbaikan. Website Partai Demokrat menempati urutan 10.830, PAN 13.409, PKB 19.468, PPP 20.498, Partai Gerindra 21.491, PDIP  38.003, Partai Nasdem 42.420 , PBB 51.376, Partai Hanura 79.304, dan Partai Golkar 83.030.

Media virtual yang paling dinamis adalah Facebook dan Twitter. Kualitas Facebook dapat dilihat dari pertemanan, sedangkan Twitter melalui pengikut (followers). Aspek lain adalah tingkat updating status atau tanggapannya. Beberapa politisi yang aktif di Twitter dan memiliki follower banyak diantaranya Tifatul Sembiring, Budiman Sujatmiko, Aburizal Bakrie, Akbar Faisal, Lukman Hakim Saifuddin, dan lainnya.

Kritik atas follower tokoh adalah banyaknya pengikut akun hantu yang diduga dijaring melalui mesin perekrut follower otomatis. Penelitian Prapancha Research (2013) menunjukkan akun @SBYudhoyono 29% pengikutnya adalah akun pasif dan 35% diduga akun hantu. Akun @tifsembiring (Tifatul Sembiring) yang dikenal aktif ber-twitter, diduga memiliki 34% pengikut palsu dan  43% tidak aktif. Pengikut @hattarajasa (Hatta Rajasa) 35% diduga palsu dan 39% tidak aktif; pengikut @prabowo08 (Prabowo Subianto) 34% diduga palsu dan 40% tidak aktif, serta pengikut @aburizalbakrie (Abu Rizal Bakrie) 27% diduga palsu dan 42% tidak aktif.

Pasar Nitizenship

Warga di dunia maya (nitizenship) meledak keras beberapa tahun belakangan ini. Media sosial menjadi wahana terpadat dalam lalu lintas komunikasi virtual antar manusia. Kementerian Kominfo RI mencatat pada tahun 2012 pengguna internet mencapai 55 juta orang, Facebook 44,6 juta orang, dan Twitter 19,5 juta orang di Indonesia. Angka ini menjadi pangsa pasar politik yang potensial. Jika digarap serius maka kampanye virtual berpotensi memiliki daya elektoral lebih baik dibandingkan kampanye konvensional.

Kampanye virtual memiliki daya jual bagi parpol dan caleg karena beberapa keunggulannya. Pertama adalah ramah lingkungan. Kampanye ini sangat efektif meminimalisasi hadirnya sampah visual dan fisikal. Kedua, kampanye virtual lebih efektif. Kampanye ini secara singkat mampu menjangkau wilayah luas dan objek yang tidak terbatasi jarak dan luas. Ketiga, ongkosnya murah. Biaya hanya dibutuhkan untuk desain, membuat domain, akses internet, dan atau insentif admin. Keempat, kampanye virtual dapat menekan praktek politik uang, sebab komunikasi tidak dilakukan dengan bertatap muka langsung. Kelima, memiliki ruang dan waktu yang tidak terbatas dalam menyampaikan gagasan dan visi-misi politik.

Efek elektoral dari kampanye virtual akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Faktor kuantitatif antara lain updating informasi, jaringan virtual, jumlah pengikut, aktifasi berkomunikasi, dan lainnya. Faktor kualitatif ditunjukkan oleh konten, desain tampilan, etika  berkomunikasi, dan lainnya. Praktek kampanye virtual mesti memegang komitmen politik santun, bermoral, dan bertanggungjawab. Regulasi kepemiluan juga harus tetap ditegakkan. Pemenang perang virtual adalah mereka yang mampu mengoptimalikan dua faktor tersebut.

Virtualisasi akan memberikan efek positif bagi proses pendidikan politik masyarakat. Akhirnya kedaulatan tetap di tangan rakyat. Kita tunggu parpol, caleg, dan capres mana yang memiliki virtualitas baik di tahun politik ini.


*Kolom Opini HARIAN NASIONAL Edisi 12 November 2013 'Virtualitas Politik Menjawab Ledakan Nitizenship'

Senin, 04 November 2013

“Revolusi Sunyi” 11 Tahun AKP Turki | by AryaSandhiyudha

Senin, 4 November 2013

Oleh Arya Sandhiyudha AS
Ph.D Candidate at FATIH University, Turkey
Ketua MPA PPI Istanbul Turki
Penulis buku "Renovasi Negeri Madani"


1) Hari ini, 3 Nov 2013, 11 tahun AKP memimpin Turki. Banyak inspirasi bisa direguk, bagi para pelaku demokrasi Indonesia #Akpartiİle11AltınYıl


2) 3 Nov 2013, 11 tahun sudah AKP memimpin Turki. Diantara pelajarannya kami tuang di buku Renovasi Negeri Madani.


3) Membangun daya pikat kota-kota di Turki, menata infrastruktur wisata yang jadi turbin ekonomi nasional.


4) Menekuk syahwat aktor "deep state" ~negara dalam negara, menghadirkan demokrasi baru yang inklusif & menepikan nasionalisme sempit.


5) Menderaskan dukungan penuh pada ragam misi pendidikan, baik ke dalam maupun ke seluruh dunia. Meningkatkan kualitas SDM juga diplomasi.


6) 11 tahun AKP ialah pembelajaran ttg kelihaian akomodasi thd ragam kelompok Islam, agama & etnik minoritas, juga aspirasi ideologi lain.


7) Karya-nyata, seperti marmaray -kereta bawah laut 2 benua, ialah bukti 11 tahun AKP adlh kisah ideolog yg tepat dlm mengambil konteks.

8) Saat meresmikan 'marmaray' kereta bawah laut ~PM Turki Erdogan menyebut "ini adalah mimpi Sultan Abdulhamid 150 tahun lalu".


9) Kita perlu belajar dari capaian karya-karyanya, namun lebih mendalam dari itu kita juga perlu mengetahui keunikan titik pandangnya.


10) 11 tahun, hanya puncak gunung es, dibaliknya ada transformasi pemahaman yg dewasa & modern dlm pendidikan, kesejahteraan & kedigdayaan.


11) Ada perkataan Bediuzzaman Said Nursi : "3 musuh utama dunia muslim adalah kebodohan, kemiskinan, dan perpecahan-kekerasan".


12) Landasan ideologis dari pemahaman humanis seperti ini dorong masyarakat Turki utk gigih bangun pendidikan, kesejahteraan & kedigdayaan.


13) Qs.6:123 “& Di tiap negeri Kami jadikan Penjahat2 Besar. Agar Makar di dalamnya. & tiada makar kec. dampak ke mrk sndr & mrk tdk sadar”


14) 11 tahun sudah Turki dipimpin seorang yg pernah dipenjara (24 Maret- 27 Juli 1999) hanya karena membacakan puisi karya Ziya Gokalp.


15) "Minareler süngümüz, camiler kışlamız, kubbeler miğferimiz, mü'minler askerimiz”


16) “Menara adalah bayonet kami, masjid adalah barak kami, kubah adalah helm kami, orang-orang beriman adalah tentara kami”.


17) 11 tahun AKP adlh kisah konsistensi aliansi demokrasi dgn Mesir, dari pro-Revolusi, menanam investasi, hingga anti kudeta demokrasi.


18) Pasca Revolusi 25 Januari 2011. Turki memberi pinjaman investasi 2 miliar USD ke Mesir & komitmen investasi hingga 5-10 miliar USD.


19) 11 tahun AKP, menjadikan Turki negara kemanusiaan yg terus kampanye #DontForgetSrebrenica terkait genosida terhadap 8372 muslim Bosnia.


20) Melanjutkan perlindungan pada ribuan pengungsi Bosnia, & kini membukakan pintu bagi setengah juta warga Syria yg lari dari Assad.


21) 11 tahun AKP memimpin, George Friedman (2009) dalam ‘forecasting’-nya di Abad 21 Turki akan menjadi “pemain global baru”.


22) Juga akhir dari Ergenekon, “organisasi bayangan” aktor2 militer yg merasa lebih berhak mengatur arah negara dari aktor2 sipil manapun.


23) Ergenekon setipe ‘Gladio’ gerakan bawah tanah anti-komunis yg populer di negara2 NATO pada era Perang Dingin. Ia dikikis 11 tahun AKP.


24) Fikri Saglar, anggota CHP, di tahun 2000 mengatakan bahwa “semua aktor pembunuhan tidak dikenal (di Turki) dilakukan oleh Ergenekon”.


25) 11 tahun AKP adalah performa ekonomi di permukaan & menghabisi bibit kriminalitas organisasi 'deep state' Ergenekon di bawah tanah.


26) 11 tahun AKP ditandai 4 ang parlemen Turki yg masuk ke parlemen di Ankara dgn kenakan jilbab, pertama sejak 1999 http://m.bbc.co.uk/news/world-europe-24761548 …


27) Revolusi sunyi selama 11 thn AKP berkuasa, bangun 25 stadium, 48 kolam renang, 193 pusat OR, 155 pusat pemuda & total 789 fasilitas OR.


28) Kapasitas asrama pelajar yg terbangun telah menampung 310.000 orang. Pembangunan 163 asrama oleh negara terus berjalan.


29) Banyak mimpi yg jadi kenyataan. Bidang pendidikan yaitu dihapusnya biaya kuliah. Negara tiap tahun biayai 1,2 miliar TurkishLira.


30) 400.000 beasiswa mahasiswa dgn rata2 280 TL per bulan, 900.000 mahasiswa lainnya diberikan pinjaman pendidikan.


31) Bila anggaran pendidikan Turki tahun 2002 sekitar 11,3 miliar TL, maka pada tahun 2014, dialokasikan 78,5 miliar TL.


32) Sebuah stadion dibangun antara 1994-2002. Saat AKP 11 tahun memimpin dibangun 25 stadion baru!


33) Bandara pada tahun 2002 berjumlah 25. Di tahun 2012 menjadi 47.


34) Başbakan (PM) Erdoğan: "Besok kita akan rayakan hari tahun baru Hijriah. Aku ingin menjadi penebar rahmat bagi dunia Islam keseluruhan".


35) Erdoğan: Bulan Muharram juga bulan dimana Hussein dan keluarganya terbunuh di Karbala.


36) Erdoğan: 1.374 tahun telah berlalu dari hari tragedi Karbala, namun masih terasa sakit jiwa kita.


37) Erdoğan: Suriah hari ini mengalami tragedi yg serupa Karbala. dari Damaskus terkirimkan ancaman kematian bagi saudara-saudaranya.


38) Erdoğan: Kami akan selalu berada pada pihak "Hüseyin" (yg tertindas rezim Syria) selama-lamanya.


39) Erdoğan: Di Mesir, kami pun melihat bahwa kalian memperlakukan saudara-saudaramu dgn brutal.


40) Erdoğan: #R4BIA ialah simbol seruan agar cukup sampai disini. Di mana saja terjadi ketidakadilan, pembantaian, cukup, berhenti!


41) Erdoğan: Kami akan terus berdiri di belakang mereka yang dirampas haknya & akan menggaungkan suara kita untuk dunia tertindas.


42) Erdoğan: Hari ini, 11 tahun telah berlalu sejak pemilu pada 3 November (2002).


43) Dalam 11 tahun kepemimpinan AKP, untuk pertama kalinya pula dalam sejarah, Turki mencanangkan proyeksi jangka panjang 2023.


44) Di ultah AKP juga mulai disiapkan target 2071. Moga Allah ridhoi mrk yg melayani negeri. Milletimize hizmet edenlerden Allah razı olsun.


45) "Tinggalkan diktatorisme dgn bergerak ke depan bersama demokrasi & harapan kaum tertindas. Jangan henti, trus gerak." E.Bagis, Menteri bid. UE.