Langit terasa gelap, begitupun warna dan auranya, masih juga menggelayuti hati. beda ketika ia telah berkomitmen dengan keimanannya, hatinya akan terus bercahaya di kondisi segelap apapun. Maghrib baru saja berlalu, ku gas motorku dengan perlahan melintasi jalan yang tak kunjung habis, menuju sebuah rumah di dekat bukit, rumah yang tak asing lagi bagi kami para aktivis dakwah tadulako.
kulihat sesosok Bapak yang dari jauh telah tampak aura kebijaksanaannya, ya Pak Hamid Nur namanya, beliau adalah salah satu pembina LDK UPIM UNTAD, duduk di beranda rumahnya sambil tersenyum ramah kepadaku. mengajakku duduk disampingnya. detik yang beralun-alun tak membuatku gelisah karena aliran petuah-petuah ini begitu alami. ada visi dan misi besar dalam ide ini, ada sejuta manfaat dari gagasan ini.
sesaat, jantungku berdegup kencang, emosiku mengalir bagai air namun terkontrol, mataku terbelalak, badanku panas dingin namun bukan gejala demam, adrenalinku terpacu, tubuhku gemetaran, sesekali kutengok BB-ku apakah ada recent updates dari BlackBerry Masengger. ya!! ini efek yang kurasakan ketika mendengar nasihat-nasihatnya yang luar biasa.
beberapa pesan masuk namun aku tak menghiraukannya. derasnya aliran gagasan ini membuat kularut didalamnya, sabar kawan.. belum akan kujelaskan disini..
lanjut, begitu deras aliran ide emas ini. hatiku dan jiwaku ingin menitikkan air mata, tak tahu apakah aku berhak gembira, berhak kecewa, atau biasa-biasa saja mendengarnya. tapi tidak! aku tak dapat menyangkalnya. ide inilah yang menjadi "milestone" perubahan ketika Rasulullah membangun peradaban Dakwah di Madinah. gagasan inilah yang menjadi kunci kemenangan para panglima-panglima islam ternama di zamannya. sebut saja Shalahuddin Al-Ayyubi, Muhammad Al-Fatih, Thariq Bin Ziyadh, dan masih banyak lagi yang tak dapat ku uraikan disini.
aku kembali mengingat, flashback sejenak pengalaman yang kudapat ketika mengunjungi beberapa LDK yang "futuh" akan kemenangan dakwah di kampusnya. Jamaah Nurul Huda UNS Solo, GAMAIS ITB, SALAM UI, Al-Hurriyah IPB, dan lain-lain.
sebentar kawan.., akan kucurahkan ide-ide ini disaat yang tepat...
dalam hati aku berkata, inilah Jalan menuju Tadulako Madani...
agar Kampus madani tak hanya sekedar mimpi...
step by step, slow but sure, tapi memiliki keyakinan dan azzam yang terpancang, "Idzaajaa anashrullahi wal fath!!!"
aku melihat "Nur Aqsha" didepan sana..
tulisan ini akan terus berlanjut, setapak-demi setapak, aku menantikan ghirah kalian para pejuang dakwah Tadulako.. :)
0 komentar:
Posting Komentar