Ahad, 26 Januari 2014
Oleh : Mohamad Khaidir
"Perubahan adalah keniscayaan, tergantung anda apakah mau berubah menjadi lebih baik atau sebaliknya"
Kata-kata yang menjadi prolog tersebut sangat melekat di benak saya. Di Tahun 2011, sekitar 3 Tahun yang lalu, saat itu di adakan sebuah acara pelatihan tentang gerakan dakwah kampus sekop daerah Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Palu kemudian terpilih sebagai tuan rumah pada acara ini. Pelatihan Manajerial Lembaga Dakwah Kampus yang diselenggarakan oleh Puskomda Fsldk Sulawesi A, Saat itu Akh Amin Syah masih menjabat sebagai koordinator Puskomda. Pemateri pada pelatihan tersebut memang benar-benar orang-orang yang berkompeten. Mereka didatangkan langsung dari Bandung, Tim Trainer BK-PMLDK FSLDK Indonesia.
Inti yang dapat kami ambil dari pelatihan tersebut adalah, jangan takut untuk kemudian memunculkan wacana tentang Kampus Madani. Jangan pernah takut bermimpi indah tentang keharmonisan iklim kampus dimana Islam sebagai solusi konkritnya. Kami begitu bersemangat mengikuti pelatihan tersebut. Akh Tutuk dan Akh Rifay tergabung dalam komposisi kepanitiaan. Dari Mpm Al-Iqra FE-Untad yang di utus yaitu, Akh Indra Basir, Akh Muchlis, Akh Rizki Baba, Akh Rendra Pranadipa, dan beberapa peserta akhwat.
Kondisi di Fakultas kami (Fakultas Ekonomi) saat itu masih biasa-biasa saja. Belum ada perubahan konstan dan terukur yang kami lakukan untuk menuju peradaban Kampus Madani. Rasa-rasanya ingin tertawa mengungkapkan begitu banyak mimpi indah tentang Dakwah Kampus di pelatihan interaktif tersebut. Di dalam hati masih menganggap itu suatu hal yang mustahil dikerjakan dalam waktu singkat. Namun kami terus bekerja, terus mengikuti dinamika kampus sebagai seorang aktifis Dakwah yang bukan hanya bergelar The Agent of Change. Kami lebih dari sekedar agen perubahan, kami adalah The Agent Of Allah.
Waktu terus berlalu dan kami jalani dengan tidak menghilangkan ciri khas seorang aktifis dakwah meskipun beberapa konflik interen dan eksteren menjadi penghalang laju gerak kami. Tetapi kami yakin, setiap dinamika yang kami lewati adalah cara Allah untuk mendewasakan kami. Kami tetap menjalani proses mentoring, menjalankan program kerja sebagaimana biasanya, berimprovisasi dalam gerakan namun tak melupakan batas-batasan syariat. Kaderisasi benar-benar kami jaga, karena Kaderisasi-lah yang kemudian menjadi kultur dari Lembaga Dakwah. Membayangkan bagaimana nantinya model kampus madani membuat kami kadang tersenyum karena perubahan bukan serta merta terjadi secara instan.
Ternyata, hal-hal yang kami anggap hampir mustahil, yaitu menuju Peradaban Kampus Madani, tirainya mulai tersingkap. Secara perlahan kami mulai bisa mengembangkan senyum indah secara nyata. Di Tahun 2014, kami begitu terharu melihat generasi-generasi militan yang akan terus melanjutkan tongkat estafet dakwah kampus. Begitu bersemangat, begitu kokoh memegang ideologinya. Meski terkadang mereka harus sedikit realistis melihat kondisi kekinian. Mimpi-mimpi kami tentang kampus madani menjadi semakin jelas gambarannya, karena satu per satu Sub-Visi dari mimpi tersebut mulai terwujud.
Di Hari ini kami harus kemudian memperbanyak syukur kepada Allah, bersyukur dengan cara yang tidak biasa karena nikmat dakwah ini begitu luar biasa. Manisnya Ukhuwah harus kemudian membuat kami memperbanyak Istighfar atas setiap dinamika persaudaraan, dosa yang kami sadari maupun tidak kami sadari. Kami semakin yakin bahwa Kampus Madani bukan sekedar wacana belaka, bahwa ia adalah mimpi yang sebentar lagi akan terwujud dengan keistiqomahan kami.
Ikhwah fillah Rahimakumullah..
Jangan pernah meninggalkan dakwah ini oleh karena kenikmatan dunia yang sesat dan hanya sesaat.
Kata Syaikh Mustafa Masyhur "Adda'watu satusiiru bina au ghairina : Dakwah ini akan terus berjalan dengan atau tanpa kita". Namun hari ini kita memilih untuk berada dalam perjuangan mulia ini, menjadi pewaris para Nabi dan Rasul yang sangat mencintai Allah dan Allah pun mencintai kita. Percayalah bahwa hanya Allah yang berhak membalas setiap detail perjuangan kita.
KEEP UKHUWAH.
Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar