Palu, 20 Juli 2014
Kultwit dari Akun Twitter @Khaidir_
Kultwit Shubuh dulu deh, agar ilmu ini tak berdiam di kepala saja, agar berkah ilmu ini harus di sharing :)
Saya ingin Kultwit tentang 3 poin dari Sekularisasi yang menjangkiti
anak bangsa, ini penting untuk di ketahui, karena bisa menggerus Aqidah
Poin yang pertama adalah Disenchantment of nature, pemahaman tentang
Alam adalah milik manusia, dan manusia bebas mengeksploitasi Alam..
Karena Alam adalah hak milik manusia, manusia bebas mau ngapain, alam ini kan milik manusia.. Mau di eksploitasi, mau di rusak..
Alam ini mau dimanfaatkan sebanyak-banyaknya demi kepuasan individu, ya bebas dong, alam kan milik manusia..
Berangkat dari pemahaman disenchantment of nature ini, muncullah ide-ide
tentang penjajahan, menindas orang-orang demi hasil bumi..
Negara kita pun menelan pil pahit implementasi dari pemahaman ini,
ratusan tahun kita dijajah sama Belanda, Jepang, dll. Karena hasil
bumi..
Padahal di dalam konsep Islam, Alam adalah Hak milik Allah SWT, kita diberi hak untuk mengelolanya dan menjaganya..
Melalui mekanisme yang begitu indah, Islam memberikan sistem yang begitu indah tentang pengelolaan alam..
Untuk SDA yang tak terbatas, Negaralah yang berhak mengelolanya, dengan
memperhatikan Kesejahteraan dan kemakmuran sebagai indikatornya..
Manusia bebas mengelola alam dengan Syariat sebagai batasnya, konsep
mana lagi yang lebih indah tentang pemanfaatan Alam selain konsep Islam?
Poin kedua dari sekularisasi adalah Deconcecration of values, semua nilai direlatifkan, nggak ada yang baku..
Berangkat dari mengoptimalkan akal dan pikiran manusia, dan menggunakan growth mindset yang dominan..
Sehingga, akal menjadi acuan utama. Manusia terlalu mengandalkan akalnya
dalam setiap persoalan, seakan-akan menghilangkan peran Tuhan..
Karena terlalu mengutamakan akal, maka semua nilai pun di relatifkan, nilai apapun itu..
Nggak ada nilai, tata aturan, dan norma yang baku, semua relatif..
Begitupun kebenaran, nggak ada kebenaran yang absolut, semua relatif..
Yang lebih ekstrim lagi, salah satu pentolan JIL pernah berpendapat
bahwa Wahyu Allah telah berhenti turun sekitar 14 abad yang lalu...
Sementara akal pikiran manusia terus berkembang, maka Islam pun bebas
ditafsirkan mengikuti perkembangan zaman dengan kedok Islam Progresif.
Satu Kata untuk Deconcecration of values, PARAH!!!
Dalam Fiqih Dakwah, jelas yang menjadi Sumber Pedoman hidup kita adalah Al-Qur'an, Al-Hadits, serta Ijtihad para 'Ulama..
Itupun, untuk menuju Ijtihad harus melalui proses yang berdasarkan
Al-Qur'an dan Al-Hadits, nggak boleh keluar dari sumber hukum utama..
Dalil pun macam-macam, ada dalil yang qath'i dan zhanniy.. Islam sangat
jelas memberikan kita nilai, tata aturan, dan pedoman hidup..
Maka orang-orang yang menggunakan deconcecration of values sebagai
propaganda nilai-nya adalah mereka yang telah menuhankan Akalnya..
Dan Poin ketiga yang patut juga kita waspadai dari sekularisasi adalah
Desacralization Of Politics, pemisahan antara urusan Agama dan Negara
Agama ya agama, nggak ada urusan dengan Politik dan kenegaraan..
Skeptisisme dan Trauma ini muncul dari kegagalan sistem gerejani di sejarah abad pertengahan Eropa..
Sampai sekarang, propaganda desacralization of politics ini di tujukan kepada agama, di Indonesia lebih khusus kepada Islam..
Muncullah istilah-istilah baru seperti Nasionalis-Religius, muncullah kata-kata "jangan bawa-bawa agama dalam forum ini.."
Dalam konsep Islam, Seorang Pemimpin dia haruslah seorang 'Umara dan pada yang saat yang sama ia adalah seorang 'Ulama.. :)
Tidak memisahkan urusan Islam dan Pemerintahan, beginilah yang di
ajarkan oleh Rasulullah SAW, Sahabat, dan para Salafunasshaleh kepada
kita..
Kata Ketua Koalisi Merah-Putih Nasional, Bapak Prof.Mahfud,MD Agama dan
kekuasaan adalah 2 mata uang yang tak bisa di pisahkan.. :)
Sekian dulu deh Kultwit saya tentang 3 Poin Sekularisasi, semoga bermanfaat dan menginspirasi. Wallahul a'lam. :)
END.
0 komentar:
Posting Komentar