Kultwit dari Akun Twitter @Khaidir_
Palu, 1 Oktober 2014
Menyibak Jenggala Kesemuan, rasa-rasanya saya harus membaca lagi tulisan ini, agar terbarukan semangat yang pernah hilang..
Semangat untuk meninggalkan nilai-nilai kesemuan, yang saya pun sering terlena didalamnya..
Kesemuan yang berujung pada kesia-siaan, banyak orang yang menyadari ini, tetapi terus mengejarnya, termasuk saya pribadi..
Sering saya terlena dalam kesemuan ini, kesemuan yang muncul dalam lintasan pikiran..
Rasa-rasanya ingin segera bebas, tapi sulit.. Karena Manusia di ciptakan dengan 2 kecenderungan,
2 kecenderungan itu adalah "fujuurahaa wa taqwaahaa.."
Sampai obrolan dengan salah seorang Senior yang paling saya segani ucapan dan perbuatannya, mampu menggugah saya..
Obrolan ringan sambil mengendarai motor, setelah menemani adik-adik MTSN Model di Ngatabaru..
Obrolan yang sangat ringan dan sederhana, tapi banyak hikmah didalamnya..
Obrolan yang tak muluk-muluk, tak banyak istilah-istilah ilmiah yang membuat kita harus membuat kamus bahasa Indonesia..
Terinspirasi oleh Kajian di Masjid Istiqlal Jakarta, yang diisi oleh K.H.Abdullah Gymnastiar, atau sering disapa AA Gym.. :)
Betapa sering kita ini menghilangkan dan melupakan Nilai-nilai
Ketauhidan dalam hidup kita.. Bahkan untuk hal-hal yang sangat
sederhana..
Padahal Allah SWT memiliki peran yang sangat Intens dalam setiap perjalanan Kehidupan HambaNya..
Sering kita tak menyadari dan memahami bagaimana proses mata kita melihat..
Proses yang terlihat sederhana padahal begitu rumit dan Allah yang memastikan keberlangsungan proses itu..
Bagaimana mata kita melihat adalah sebuah proses yang cukup panjang, dari masuknya pencahayaan ke retina..
..Sampai berbagai macam organ dalam mata merespon cahaya tersebut dan
menghantarkan respon tersebut ke saraf mata hingga ke otak..
Dan proses tersebut hanya terjadi dalam sepersekian detik sehingga mata kita bisa menangkap objek didepannya..
Proses yang berlangsung amat sangat cepat dan tak ada kesalahan sedikitpun dari organ-organ dalam berkoordinasi..
Tahukah kita Siapa yang senantiasa menjaga proses tersebut tanpa cacat dan kurang sesuatu apapun?
Allah SWT yang menjaga proses melihat berlangsung tanpa kurang suatu apapun..
Begitupun proses mendengar, bergerak, merasa, dan proses lainnya yang
terjadi dalam tubuh kita.. Allah-lah yang menjaga keberlangsungannya..
Sayangnya kebanyakan manusia tak menyadari peran Allah dalam kehidupannya.. "Qaliilammaa tasykuruun.."
Nilai-nilai Ketauhidan seakan-akan hilang dalam keseharian manusia..
Dalam proses yang lebih rumit pun Allah masih berkenan menjaga keberlangsungannya, meskipun banyak manusia yang lupa..
Banyak manusia yang tak bersyukur.. Seperti proses datangnya Rezeki dan proses pencarian Jodoh..
Proses manusia mendapatkan rezeki sering dianggap remeh dan melupakan nilai-nilai ketauhidan, melupakan peran Allah..
Padahal rezeki itu Allah yang mengatur, tak ada kekuatan apapun yang sanggup mengatur ini melainkan kehendak Allah SWT.
Betapa banyaknya manusia yang bekerja banting tulang luar biasa, namun Allah-lah yang menentukan hasilnya..
Berapa banyak manusia yang masih menjadi pengangguran, tetapi Allah tetap memberikan rezeki kepadanya..
Berapa banyak manusia berusaha mati-matian menjemput rezeki, namun Allah-lah yang mengatur jumlah rezekinya..
Begitupun dlm proses pencarian jodoh, begitu banyak manusia yang takut
tak mendapatkan jodoh lalu berusaha sekuat tenaga untuk mendapakannya
Berusaha sekuat tenaga mencari jodoh dan melupakan peran Allah yang Maha Berkehendak dan Maha Mengatur Segalanya..
Kalau dari proses yang terjadi dalam tubuh kita saja Allah mengatur, maka pantaskah kita tak melekatkan nilai-nilai ketauhidan?
Pantaskah kita tak melekatkan nilai-nilai ketauhidan dalam setiap jengkal tubuh kita?!
Nilai-nilai Tauhid seharusnya melekat dalam setiap jengkal tubuh kita, Mata yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
..Yaitu mata yang senantiasa menahan pandangan terhadap hal-hal yang dilarang oleh Syari'at..
Telinga yang bertakwa kepada Allah SWT. Yaitu telinga yang hanya mendengar hal-hal yang baik..
Dalam proses menjemput rezeki dan pencarian jodohpun kita harus senantiasa menyadari peran Allah, melekatkan nilai ketauhidan..
Agar rezeki semakin berkah, karena dibarengi dengan nilai-nilai Ketauhidan..
Agar mendapatkan Jodoh yang diRidhai Allah SWT karena melalui proses dan sarana yang diberkahi Allah SWT. :)
END.
Kamis, 02 Oktober 2014
Home »
Mohamad Khaidir
,
Taujih Thulaby
,
Tausyiah
» Memaknai Nilai Ketauhidan Dari Hal Yang Sederhana
0 komentar:
Posting Komentar