Selasa, 04 Oktober 2011

Biji Gandum dan Kepemimpinan

Ternyata, kondisi hasil panen berkaitan dengan kepemimpinan suatu negara. Hasil panen biji gandum, bisa digunakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana keadilan telah ditegakkan dalam kehidupan.  Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’ad menuturkan :
“Sungguh, dahulu biji-bijian, baik gandum atau lainnya lebih besar dibanding yang ada sekarang, sebagaimana keberkahan yang ada padanya lebih banyak. Imam Ahmad telah meriwayatkan melalui jalur sanadnya, bahwa telah ditemukan di gudang sebagian khalifah Bani Umawiyyah sekantung gandum yang biji-bijinya sebesar biji kurma, dan bertuliskan pada kantung luarnya :  Ini adalah gandum hasil panen pada masa keadilan ditegakkan.”
Pada masa itu belum dikenal ilmu rekayasa genetika atau rekayasa biologi pada umumnya, yang memungkinkan semua buah dan biji memiliki ukuran sesuai yang kita inginkan. Biji-bijian pada waktu itu tumbuh alami, tanpa ada sentuhan rekayasa. Maka masyarakat bisa memberikan penilaian dan perbandingan.


Ada masa dimana biji-bijian berbentuk lebih besar, panen lebih banyak, sehingga memberikan kemanfaatan yang juga lebih banyak. Namun pernah dijumpai biji-bijian semakin mengecil, hasil panen tidak bagus, sehingga berkurang pula nilai kemanfaatannya. Ibnul Qayyim al Jauzy menyebutkan, pengaruh tegaknya keadilan dengan bagusnya hasil panenan.

Keadilan sudah barang tentu terkait dengan pemimpin, pemerintahan dan kepemimpinan. Apabila pemimpin berlaku adil, pemerintah menerapkan keadilan bagi seluruh warga masyarakat, ternyata berdampak kepada kemakmuran dan kesejahteraan. Kuncinya, para pemimpin harus menegakkan keadilan, maka masyarakat akan mendapatkan kesejahteraan.
Jadi bagaimana jika masih banyak kita jumpai petani yang kelaparan padahal selalu menanam padi ? Kita jumpai nelayan yang kesulitan makan padahal setiap hari menangkap ikan ? Kuli dan buruh yang kesulitan hidup padahal setiap hari bekerja keras? Evaluasi dimulai dari para pemimpin, sudahkah berlaku adil, sudahkah menegakkan keadilan ?
Bahkan pada pemerintahan yang menegakkan keadilan, binatangpun tidak mau bertengkar. Demikian yang menjadi kesaksian masyarakat saat Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintah mereka. Jadi bagaimana jika masih banyak kita saksikan kerusuhan, tawuran, dan tindak kekerasan ?
Kepemimpinan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar