Selasa, 11 Oktober 2011

Jalan Menuju Realisasi Tuntutan Revolusi

Taujih dari Prof. Muhammad Badi, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin,
Penerjemah:
Abu ANaS MA
__________
Segala puji bagi Allah, salawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat.Setelahnya;
Bangsa Arab dan Islam saat ini berada di  musim semi dalam kondisi revolusi , dan tampak sedang melintasi jalan menuju masa depan yang lebih cerah berupa kebebasan dan dengan nama keadilan dan kesetaraan. Sebelum semua ini, dan disaat pertama meraih kebebasa dari berbagai unsur  kekuatan asing, yang sebelumnya berbentuk kolonial yang menduduki negeri negeri, sementara sekarang ini bernama perampas yang menjajah fikiran dan ideologi, dan ikut di belakangnya anak bangsa dari negeri kita sendiri yang berusaha untuk menjadi pelayannya, mengutip gagasan dan harta miliknya, bahkan mereka lebih dominan ketimbang yang dilakukan oleh asing saat menduduki negeri.
Karakteristik pemimpin reformis
Bahwa umat saat ini sangat membutuhkan pemimpin yang terampil,  reformis, mukhlis, setia, dan juga pemimpin kuat yang memenuhi syarat-syarat sebagai pemimpin reformis:
1. Menyadari kebijakan negara, analisis jiwa dan tabiat berbagai kelompok, serta pengetahuan tentang berbagai kebutuhan dan tuntutan era  modern ini.
2. Memahami manifesto sebuah kebangkitan yang mencakup berbagai urusan kehidupan umat.
3. Keikhlasan yang dapat mendukung mereka pada pengorbanan, dan keimanan yang mampu mendorong untuk tsabat (pendirian yang teguh).
Ini adalah orang-orang yang dapat mengeluarkan umat dari kebingungannya, sehingga arah dan petunjuk berada ditangan mereka.
Kebebasan; tanggung jawab dan etika-etikanya
Bangsa Arab dan umat Islam saat ini sedang bergelora menuju kebangkitan yang tampak di setiap lini kehidupannya; mulai revolusi politik hingga reformasi sosial, kebangkitan ekonomi, hingga pada keinginan yang kuat dan mendesak untuk meraih kebebasan, keadilan dan kesetaraan; sehingga dapat meraih cita-cita menuju kemakmuran, kemuliaan dan kemajuan dihadapan umat lainnya ..karena itu kami ingatkan  bahwa kebebasan adalah tanggung jawab secara sendirinya, dan bahwa Islam telah memberi kepada setiap orang kebebasannya secara penuh untuk melakukan apa saja yang diinginkan, namun tetap berada  dalam konteks dua etika:
Pertama: Bahwa apa yang dilakukan pasti ada balasannya
Dibawah cahaya keimanan melakukan hukuman secara adil, dan apa yang dilakukan setiap insan terhadap orang lain pasti kelak akan diperlakukan seperti itu; karena setiap orang harus berhati-hati dalam melakukan permusuhan, karena dirinya yakin
“كَمَا تَدِينُ تُدَانُ، وَكَمَا تَزْرَعُ تَحْصُدُ، وَبِالْكَأْسِ الَّذِي تَسْقِي بِهِ تَشْرَبُ وَزِيَادَةً؛ لِأَنَّ الْبَادِيَ لَا بُدَّ أَنْ يُزَادَ”، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:”الْبِرُّ لَا يَبْلَى، وَالْإِثْمُ لَا يُنْسَى، وَالدَّيَّانُ لَا يَمُوتُ؛ فَكُنْ كَمَا شِئْتَ، كَمَا تَدِينُ تُدَانُ”.
“apa yang kamu lakukan pasti ada balasannya, dan sebagaimana yang anda tanam pasti akan memanennya”, dan dengan gelas kaca yang anda gunakan untuk memberi air lalu meminumnya dan menambahnya; karena kebaikan harus terus ditingkatkan dan ditambah,” Sebagaimana hadits dari  Abu Qalabah berkata: Rasulullah saw bersabda:  ”Kebaikan itu tidak akan habis, dan kejahatan tidak akan terlupakan, dan Zat pemberi balasan tidak akan pernah mati; lakukanlah apa yang anda kehendaki karena apa  yang anda lakukan pasti ada balasannya. 
وهذا ما عالج به النبي صلى الله عليه وسلم مَن جاءه ليأذن له بالزنا، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: ”أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ؟” قَالَ: لَا. قَالَ: ”وَكَذَلِكَ النَّاسُ؛ لَا يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ”. قَالَ: ”أَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ؟” قَالَ: لَا. قَالَ: “وَكَذَلِكَ النَّاسُ؛ لَا يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ”. قَالَ: ”أَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ؟” قَالَ: لَا. قَالَ: ”وَكَذَلِكَ النَّاسُ؛ لَا يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ”، فَوَضَعَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَدَهُ عَلَى صَدْرِهِ فَقَالَ: ”اللهُمَّ كَفِّرْ ذَنْبَهُ، وَطَهِّرْ قَلْبَهْ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ”.
Inilah yang senantiasa diobati oleh Nabi saw kepada seseorang yang datang kepadanya untuk meminta izin melakukan zina, Nabi saw bersabda: “Apakah kamu suka jika ada seseorang berzina dengan ibumu? Maka dia berkata: Tentu tidak. Begitupula orang lain,  mereka tidak suka jika terjadi pada ibu mereka. Kemudian nabi bersabda: Apakah kamu  suka jika hal tersebut terjadi pada anakmu? Dia berkata: tentu tidak. Nabi berkata: begitupula mereka jika hal tersebut terjadi pada anak-anak mereka. Lalu nabi bersabda lagi. Bagaimana jika terjadi pada saudara perempuanmu? Dia berkata: tentu saja tidak. Nabi bersabda: begitupula manusia, mereka tidak suka jika terjadi pada  saudara perempuan mereka. Maka setelah itu Rasulullah saw meletakkan tangannya diatas dadanya dan berdoa: Ya Allah, hapuslah dosa-dosanya, sucikanlah hatinya dan peliharalah kemaluannya”.
Dan betapa indahnya bait syair ini:
ketahuilah dan yakinlah bahwa apa yang Anda miliki pasti akan sirna…
dan ketahuilah pula bahwa apa yang Anda lakukan pasti ada balasannya
2. Etika lainnya – Anda pasti akan mendapat balasan dari apa yang kamu lakukan:
Jika ada sebagian balasan disegerakan di dunia, maka balasan sepenuhnya ada pada hari kiamat nanti, sebagaimana Allah berfirman:
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu”. (Ali Imran:185)
وعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: جَاءَ جِبْرِيلُ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: ”يَا مُحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ. وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْمُؤْمِنِ قِيَامُه اللَّيْلِ، وَعِزِّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ”.
Dari Sahl bin Sa’ad berkata: Jibril datang kepada nabi saw lalu berkata: Wahai Muhammad, hiduplah sesuai kehendakmu karena pada hakikatnya engkau pasti akan mati, kerjakan apa yang engkau suka, karena engkau pasti akan mendapatkan balasannya. Cintailah orang yang engkau inginkan, niscaya ia akan menjadi orang terdekatmu, ketahuilah bahwa kemuliaan orang beriman ada pada qiyamullail dan ketinggian derajatnya ada pada istighfar dari manusia”.
Bahwa, kebebasan yang sempurna adalah kesempurnaan dalam ibadah kepada Allah; inilah kebebasan yang dapat membersihkan seorang muslim dan memerdekakannya, bahkan pada syahwatnya yang dimubahkan saat akan dilampiaskan pada kemaksiatan, sebagaimana halnya puasa, saat telah menjadi hamba yang ikhlas karena Allah maka ia tidak akan menjadi penghamba kepada selainnya.
Bagaimana cara menghubungkan revolusi kepada kebaikan yang memberikan rasa tentram?
Bahwa realisasi tuntutan revolusi, dan menyambungkan bangsa kepada kebaikan dan akses terhadap keselamatan dapat tercapai hanya pada dua hal sebagaimana rasa tentram tidak akan terwujud kecuali dengan dua perkara dan tidak lebih dari itu:
Yang pertama – Umat  sepakat pada platform bangsa untuk kemajuan, dan pilar-pilar kehidupan masa depannya, dan kami yakin bahwa dalam sistem Islam dan hukum-hukumnya serta konstitusinya yang bijaksana adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai pemberi penjelasan untuk Al-Qur’an, serta perilaku para sahabat – untuk mencapai tujuanny secara penuh.
Yang kedua- Menggabungkan seluruh potensi anak bangsa baik laki maupun wanita, yang muslim dan nasrani, untuk membangun kembali lembaga-lembaga yang pundamental, melalui pemilihan umum majelis parlemen dan pemilihan dewan yang menempatkan konstitusi permanen, memilih kepala negara, dan disamping  itu juga membangun dewan lokal dan menyempurnakan pembangunan industri.
Kontrol untuk mengatasi pekerjaan umum
Semua ini berdasarkan pemilu yang bebas dan adil, dengan mempertimbangkan siapakah yang maju untuk lembaga-lembaga tersebut, bahwa dirinya adalah amanah rakyat untuk kepentingan rakyat, bahwa dirinya akan mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan dirinya sendiri, dan bahwa dirinya siap mengorbankan waktu, tenaga dan uang, maksudnya adalah bahwa dirinya adalah gadaian bukan pencari keuntungan besar; hal tersebut dalam rangka membangun negeri, kebangkitan moral, dan menuju pencapaian kebebasan, kesetaraan dan keadilan bagi semua orang dari anak bangsa, begitu pula bekerja untuk meningkatkan produktifitas, meningkatkan perekonomian dalam rangka membebaskan bangsa dari ketergantungan pada orang lain; karena landasan utama untuk meraih nikmtanya kebebasan dan pembebasan diri dari asing pada sisi perekonomian, dan mencapai swasembada dalam semua elemen kehidupan kita , sehingga tidak membutuhkan semua bantuan yang mengikat tangan-tangan kita, dan membatasi keputusan kita dan hal-hal yang terkait dengan memberikan prioritas yang bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk  kepentingan musuh-musuh Islam daripada kepentingan rakyat dan bangsa, seperti pada masa lalu yang selalu memberikan kepentingan penguasa, oportunis dan Zionis serta para pendukung mereka daripada kepentingan bangsa.
Spirit pembebasan dan moralitasnya
Di lapangan El-Tahrir berkumpul seluruh anak bangsa dari laki-laki maupun wanita, dengan berbagai orientasi yang berbeda, usia, agama dan jenis kelamin, untuk mencapai satu tujuan, yaitu menjatuhkan rezim; karena itu, ketika Allah melihat kesatuan bangsa dan kesatuan tujuannya, maka Allah turut menjatuhkan rezim dan kekuatannya.
Sekarang ini musuh-musuh kita juga bersatu pada satu tujuan, yaitu hilangnya revolusi yang sedang dalam masa pertumbuhan, mengosongkan potensinya, dengan cara memisahkan dan mencerai beraikan umat dan menyebarkan kedustaaan yang mereka buat-buat, dan memicu perang diantara anak-anak bangsa, termasuk isu-isu yang tidak berdasar yang mereka sebarkan.
Musuh-musuh revolusi senantiasa merencanakan makar siang dan malam untuk memecah bangsa menjadi sekte-sekte; lalu terjadilah saling benci, saling perang dan bertindak kasar, saling melempar tuduhan, memperdaya satu sama lain, dan menyebarkan isu dengan platform konvesional yang dipenuhi hawa nafsu, dan dibentuk pada tujuan dan misi serta sasaran yang sesuai dengan kepentingan pribadi, dan musuh selalu mengambil keuntungan dari itu untuk keuntungan dirinya, dan menyiapkan bahan bakar sehingga mudah menyulut api; memecah mereka dari kebenaran dan menyatukan pada kebatilan, melarang mereka berkomunikasi dengan satu sama lain dan bekerjasama dengan satu sama lainnya, dan  menghalalkan hubungan ini dengannya, lalu menoleh di sekelilingnya; mereka tidak memiliki tujuan apapun kecuali kepentingannya sendiri, dan mereka tidak bersatu dan berkumpul kecuali dengan para pembantunya; itulah bencana yang besar, niscaya tidak ada kebaikan di dalamnya bagi para pendukungnya dan umat manusia, dan hanya akan membuat insan media audia, visual dan cetak senang.
Berimanlah kepada Allah niscaya Allah akan melindungi kalian dari makar musuh
Ketika kita ingin menempatkan diri di tengah umat dengan memberikan jalan dan cara melakukan reformasi, dan memperingatkan mereka dari tipu daya dan makar  musuh, maka landasan utama kita adalah beriman kepada Allah seperti yang terada dalamdalam Kitab-Nya yang mulia bahwa:
- Perbuatan makar atau  jahat tidak akan mampu terwujud kecuali akan kembali kepada pelakunya, dan ini merupakan salah satu dari sunnah Allah yang tidak akan diingkari, Allah berfirman:
وَلا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلا بِأَهْلِهِ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلا سُنَّةَ الأوَّلِينَ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلا وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَحْوِيلا
“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu”. Fathir:6)
 Makar mereka adalah untuk mereka sendiri. Allah SWT berfirman:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Dan Demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya”. (Al-An’am:123)
- Azab Allah pasti akan menimpa mereka, dan maker mereka pasti akan hancur . Allah berfirman:
مَن وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ
“Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur”. (Fathir:10)
- Tawakkal kepada Allah adalah sumber kekuatan kita dan titik tolak kebangkitan kita. Allah berfirman:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (At-Thalaq:3)
Karena itu, wajib atas kita  melindungi revolusi yang telah kita lakukan, dan berusaha bersatu dan saling berkoalisi untuk kepentingan yang lebih tinggi demi bangsa, dan tidak memberi musuh kesempatan baik internal ataupun eksternal untuk merusak prestasi revolusi kita dan mengembalikan posisi yang menjadi hak kita ditengah bangsa-bangsa di dunia ini, dan hendaknya satu sama lain bersabar, jauh dari khianat, dan tidak melakukan intimidasi, berkumpul dalam hal-hal yang telah disepakati, dan bertoleransi pada hal-hal yang kita tidak sepakat di dalamnya.
Shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya.
Allah Akbar dan segala puji hanya milik Allah.

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar