Langit yang cukup cerah mengawali Jum'at Mubarak. Terawal dari Pesona langit Shubuh aku terperanjat bangkit dari peraduan, segera menjawab PanggilanNya. Hari itu hampir sama seperti biasanya. Energi-energi Positif terus mengalir dalam raga yang meregang nyawa. Dalam Pikirku, Tiada Hari Tanpa Dakwah. Tiba-tiba Muncul sebuah Renungan Konspiratif yang mengguncang batinku. Sangat Kontradiksi dengan nuraniku. Beruntung Allah memberiku alarm yang bernama 'Hati'. Bayang semu itu terus menggayuti setiap imajinasiku. Asa akan memiliki dan merangkul tidak memuluskan jalur Syar'i ku. Padahal, potensi yang diberikan digunakan untuk memenuhi target yang jauh lebih besar di ujung sana, ekspektasi yang lebih menjanjikan, tak kan habis di Dunia saja. Muraja'ah belum juga menenangkanku, dalam telaahku ada mindset yang harus di ubah. Niat harus kembali di luruskan, karena Dakwah ini terlalu Mulia untuk tercoreng Hal-hal seperti itu. Maka ku ingat kembali kejadian di Alam Kubur dan Alam Akhirat, semoga segera membelokkanku menuju jalur semula. Kucoba tenangkan diri, mohon pertolongan kepadaNya untuk menerobos Belantara Kesemuan ini. Karena Aku tahu, di depan sana ada mereka yang siap membersamaiku. Ada janji yang harus kutepati. Agar Penciptaku juga menepati JanjiNya. Di sana ada Kemenangan, Kesucian, Kemakmuran, Keabadian, Kesejahteraan, tempat yang sangat Paripurna untuk kami para Pejuang Keidealan, Pejuang Keadilan.
Di iringi Nasyid Izzatul Islam, Pejuang Keadilan
Jum'at 7 Oktober 2011 (Ku Tulis setelah Khutbah Jum'at di Abu Ubaidah)
0 komentar:
Posting Komentar