BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika fase Pengendalian Manajemen masuk pada
rana teknis pelaksanaan, maka menjadi penting kemudian untuk memahami dinamika
dalam penganggaran. Penyusunan anggaran merupakan faktor penting yang harus
dibahas secara matang dan penerapannya harus optimal. Proses dari penyusunan
anggaran yang terjadi sebelum tahun atau periode perusahaan berjalan.
Anggaran pada dasarnya merupakan alat penting
untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi.
Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan
pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Definisi Anggaran
2. Memaparkan Hakikat Anggaran
3. Menganalisis Hubungan dengan Perencanaan Strategis
4. Menjelaskan Perbedaan dengan Prediksi
5. Menjelaskan Kegunaan Anggaran
6. Merincikan Isi dari Anggaran Operasi
7. Memaparkan serta menjelaskan Proses Penyusunan
Anggaran
1.3 Tujuan Umum
- Anggaran sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi
- Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang
- Anggaran diperlukan sebagai alat untuk menunjukkan pertanggung jawaban pemerintah terhadap rakyat
BAB II
PEMBAHASAN
PENYUSUNAN ANGGARAN
Anggaran merupakan
implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan.
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.
Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam
unit moneter untuk periode satu tahun.
2.1 Definisi Anggaran
Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu
manajemen menetapkan tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan
untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan
akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan
dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran. Adapun pengertian anggaran
menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1989 : 6), adalah sebagai berikut :
“Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya. Menurut Mulyadi (1993 : 438), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan
jalannya kondisi perusahaan. Tanpa
anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan
pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar (2001 : 1),
mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut :
“Suatu rencana yang disusun secara sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan
dating.”
Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
1.
Rencana
Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang
aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan dating.
2.
Meliputi
Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan
dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
3.
Dinyatakan dalam unit moneter
Yaitu unit (kesatuan) yangdapat diterapkan pada
berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang
berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.
4.
Jangka waktu tertentu yang akan datang
Yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku
untuk massa yang akan dating. Ini berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran
adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan
dilakukan dimasa yang akan datang.
Dari pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa anggaran merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan hasil kerja (out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001 : 16) menjelaskan proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut :
1.
Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan
untuk menyususn anggaran.
2.
Pengelolaan dan penganalisaan data dan informasi
tersebut untuk mengadakan taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran.
3.
Menyusun anggaran serta meyajikannya secara
teratur dan sistematis .
4.
Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
5.
Pengumpulan data dan informasi untuk
keperluan pengawasan kerja.
6.
Pengolahan dan penganalisaan data tersebut
untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka
mengadakan penilaian terhadap kerja yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan definisi-definisi dan pengertian
anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Bahwa anggaran harus bersifat formal, artinya
anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
2.
Bahwa anggaran harus bersifat sistematis,
artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.
3.
Bahwa suatu saat manajer dihadapkan pada suatu
tanggung jawab untuk mengambil keputusan.
4.
Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer
tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi
dan pengawasan.
2.2 Hakikat Anggaran
Anggaran
merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang
efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu
satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun
itu. Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Anggaran mengestimasikan
potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2. Dinyatakan dalam
istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non
moneter.
3. Biasanya meliputi
waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran per tahun-misalnya, perusahaan
busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim semi.
4. Merupakan komitmen
manajemen; manajer setuju untuk menerima langsung tanggung jawab atas
pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
5. Usulan anggaran
ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat
anggaran.
6. Setelah disetujui,
anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
7. Secara berkala,
kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis
serta dijelaskan.
2.3
Hubungan dengan Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis
adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang
harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik
perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun
jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua proses tersebut.
Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan
strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.
Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka
kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Suatu anggaran, intinya,
merupakan potongan satu tahun dari rencana strategis organisasi.
Perbedaan lain antara
rencana srategis dan anggaran adalah bahwa rencana srategis intinya terstuktur
berdasakan lini produk atau program lain, sementara anggaran terstruktur
berdasarkan pusat tanggung jawab.
2.4
Perbedaan dengan Prediksi
Anggaran berbeda
dengan prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu rencana
manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil
oleh pembuat anggaran-manajer yang menyusun anggaran-guna membuat kegiatan
nyata sesuai dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa
yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi
akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.
Berbeda dengan anggaran, suatu prediksi memiliki karakteristik sebagau berikut:
1.
Suatu prediksi bisa dinyatakan atau tidak dinyatakan
dalam istilah moneter.
2. Dapat untuk periode
waktu kapan pun.
3. Pembuat prediksi
tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
4. Prediksi biasanya
tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
5. Suatu prediksi
diperbaharui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu
perubahan dalam kondisi.
6.
Varians dari prediksi tidak Dianalisis secara formal
maupun berkala.
Suatu contoh prediksi
adalah prediksi yang dibuat oleh kantor bendahara untuk membantu perencanaan
keuangan. Prediksi semacam itu meliputi estimasi pendapatan, beban, dan pos-pos
lain yang mempengaruhi arus kas. Tetapi, bendaharawan tidak memiliki tanggung
jawab untuk membuat agar penjualan, beban, atau pos-pos lain sesuai dengan
prediksi tersebut. Prediksi keuangan tidak dijelaskan ke manajemen puncak;
prediksi tersebut dapat berubah secara mingguan atau harian, tanpa persetujuan
dari wewenang yang lebih tinggi; dan biasanya varians antara kenyataan dan
prediksi tidak dianalisis secara sistematis.
Dari sudut pandang
manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat perencanaan saja, sementara
anggaran adalah alat perencanaan maupun pengendalian. Semua anggaran mencakup
elemen-elemen prediksi, dalam hal mana pembuat anggaran tidak dapat dimintai
pertanggungjawabannya atas peristiwa-peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang dianggarkan. Akan tetapi, jika
pembuat anggaran dapat mengubah anggaran tersebut setiap kuartalnya tanpa
persetujuan formal, maka dokumen tersebut pada dasarnya merupakan suatu
prediksi dan bukan anggaran yang sesungguhnya. Dokumen tersebut tidak dapat
digunakan untuk evaluasi dan pengendalian, karena pada akhir tahun, hasil yang
sebenarnya akan selama sama dengan anggaran yang direvisi.
2.5
Kegunaan Anggaran
Penyusunan anggaran
operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk menyesuaikan rencana strategis;
(2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi;
(3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk mengotorisasi jumlah
yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk menginformasikan kepada mereka
mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan; (4) untuk memperoleh
komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer.
1. Menyelaraskan dengan
Rencana Strategis
Rencana strategis mempunyai
karakteristik-karakteristik sebagai berikut: dibuat pada awal tahun,
dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat itu,
penyusunan melibatkan relatif sedikit manajer, dan dinyatakan dalam istilah
yang relatif luas. Anggaran tersebut, yang diselesaikan sebelum permulaan tahun
anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang tersedia
dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan dalam organisasi.
2. Koordinasi
Setiap manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai
potongan-potongan tersebut menjadi suatu rencana keseluruhan, maka inkosistensi
mungkin muncul. Penyebab yang paling umum adalah adanya kemungkinan bahwa
rencana dari organisasi produksi tidak konsisten dengan volume penjualan yang
direncanakan, baik secara total maupun untuk lini produksi tertentu. Dalam
organisasi produksi, rencana pengiriman atas produk jadi mungkin tidak konsisten
dengan rencana-rencana pabrik atau departemen di dalam pabrik untuk menyediakan
komponen bagi produk-produk tersebut.
3. Penugasan tanggung
Jawab
Anggaran
yang telah disetujui seharusnya memperjelas tanggungjawab dari setiap manajer.
Anggaran tersebut juga memberikan wewenang kepada para manager pusat tanggung
jawab guna membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih
tinggi.
4. Dasar untuk evaluasi
Kinerja
Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya
dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana
kinerja aktual dapat dinilai. Komitmen tersebut dapat berubah bila
asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah. Namun demikian, anggaran
merupakan titik awal yang terbaik dalam menilai kinerja. Anggaran menugaskan
tanggung jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab organisasi.
2.6
Isi dari Anggaran Operasi
Tampilan dibawah ini
merupakan isi dari anggaran operasi yang umum dan membedakannya dengan jenis
lain dari dokumen perencanaan : rencana strategis dan anggaran modal, anggaran
kas, dan anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah rupiah yang direncanakan
untuk tahun itu, bersama-sama dengan jumlah kuantitatif, seperti jumlah kepala
(misalnya: jumlah pegawai) dan penjualan dalam unit.
Rencana Strategis
|
Anggaran Operasi
|
Anggaran Modal
|
Pendapatan dan beban untuk tiap program utama
Tidak perlu bagi pusat tanggung jawab
Rincian tidak sebanyak seperti dalam anggaran operasi
Lebih banyak beban yang bersifat variabel
Untuk beberapa tahun
Jumlah totalnya sama dengan anggaran operasi
|
Untuk organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis
Diklasifikasikan berdasarkan pusat tanggung jawab
Umumnya meliputi:
-Pendapatan
-Biaya Produksi dan
penjualan
-Beban pemasaran
-Beban logistic
-Umum dan
administrative
-Penelitian dan
Pengembangan
-Pajak Penghasilan
-Laba bersih
Beban dapat bersifat:
-Fleksibel
-Diskresioner
-Komitmen
Untuk waktu satu tahun yang dibagi per bulan atau per kuartal
Jumlah totalnya sama dengan rencan strategis (kecuali direvisi)
|
Masing-masing proyek modal yang utama didaftarkan secara terpisah
Total pengeluaran proyek per kuartal
|
Kategori
Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang relatif kecil, terutama yang
tidak mempunyai unit bisnis, keseluruhan anggaran mungkin hanya setebal satu
halama saja. Dalam organisasi yang relative besar, ada halaman ringkasan dan
halaman-halaman lain yang berisi rincian dari unit bisnis, ditambah penelitian
dan pengembangan, serta beban umum dan administratif.
1. Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan berisi proyek penjualan unit
dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan. Dari semua elemen anggaran laba,
anggaran pendapatan adalah yang paling penting, tetapi juga merupakan elemen
yang dipengaruhi ketidakpastian paling besar.
2. Anggaran biaya
Produksi dan biaya Penjualan
Anggaran biaya yang dikembangkan oleh manajer produksi
mungkin saja tidak untuk kuantitas produk yang sama seperti yang ditunjukkan
dalam anggaran penjualan; perbedaan tersebut menunjukkan tambahan atas atau
pengurangan dari persediaan barang jadi. Tetapi, harga pokok penjualan yang
dilaporkan dalam anggaran ringkasan adalah biaya standar dari produk yang
dianggarkan akan dijual.
3. Beban Pemasaran
Beban pemasaran adalah beban yang dikeluarkan untuk
memperoleh penjualan. Sebagian besar dari jumlah yang tercantum dalam anggaran
mungkin telah dikomitmen sebelum tahun tersebut dimulai. Jika anggaran tersebut
adalah untuk suatu organisasi penjualan yang terdiri dari sejumlah tertentu
kantor penjualan dengan jumlah karyawan tertentu, maka rencana-rencana untuk
membuka ataupun menutup kantor penjualan dan untuk merektrut maupun melatih
karyawan baru haruslah direncanakan jauh sebelum dimulainya tahun anggaran yang
bersangkutan.
4. Beban logistik
Beban logistik biasanya dilaporkan secara terpisah
dari beban untuk mendapatkan pesanan. Beban-beban tersebut mencakup entry
pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan, transportasi ke konsumen, dan
penagihan piutang. Secara konseptual, beban-beban ini memiliki perilaku yang
lebih serupa dengan biaya produksi daripada biaya pemasaran; yaitu, banyak
daripadanya yang merupakan biaya teknik. Kendati demikian, banyak
perusahaan yang memasukkan beban-beban tersebut dalam anggaran pemasaran,
karena beban tersebut cenderung menjadi tanggung jawab dari organisasi
pemasaran.
5. Beban Umum dan
Administratif
Ini
merupakan beban dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit
bisnis. Secara keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya diskresioner,
walaupun beberapa komponennnya (seperti biaya pembukuan dalam departemen
akuntansi) merupakan biaya teknik.
6. Beban Penelitian dan
Pengembangan
Anggaran penelitian dan pengembangan (litbang)
menggunakan salah-satu dari dua pendekatan, atau kombinasi dari keduanya. Dalam
pendekatan pertama, jumlah total merupakan fokusnya. Jumlah tersebut mungkin
merupakan tingkat pengeluaran saat ini yang disesuaikan dengan inflasi; ataupun
jumlah yang lebih besar, dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang yang dapat
dibelanjakan pada waktu yang baik, jika perusahaan memperkirakan suatu
peningkatan dalam pendapatan penjualan atau jika terdapat peluang yang baik
untuk mengembangkan suatu produk atau proses baru secara signifikan.
7. Pajak Penghasilan
Walaupun
baris paling bawah adalah pendapatan setelah pajak penghasilan, beberapa
perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran
untuk unit bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak penghasilan
ditetapkan kantor pusat.
Anggaran-anggaran
lain
Meskipun fokus utama adalah pada penyusunan anggaran
operasi, anggaran yang lengkap juga meliputi anggaran modal, anggaran neraca,
dan anggaran laporan arus kas.
1. Anggaran Modal
Anggaran modal menyatakan proyek-proyek modal yang
telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak
memerlukan persetujuan tingkat yang lebih tinggi. Anggaran ini biasanya disusun
secara terpisah dari anggaran operasi dan oleh orang yang berbeda.
2. Anggaran Neraca
Anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca dari
keputusan-keputusan yang tercakup dalam anggaran operasi maupun anggaran modal.
Secara keseluruhan, anggaran neraca bukanlah alat pengendalian manajemen, namun
beberapa bagiannya memang bermanfaat untuk pengendalian.
3. Anggaran laporan Arus
Kas
Anggaran laporan arus kas menunjukkan berapa banyak
yang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan dipasok laba ditahan dan
berapa banyak, jika ada, yang harus diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber
luar lainnya. Hal ini, tentunya, adalah penting untuk perencanaan keuangan.
4. Manajemen Berdasarkan
Tujuan
Tujuan
keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun
anggaran ditetapkan dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit
dalam jumlah anggaran juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor
penjualan baru, memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan,
memasang sistem komputer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat
sasarannya menjadi eksplisit. Proses melaksanakan hal-hal tersebut disebut
sebagai manajemen berdasarkan tujuan (Management by objective MBO).
2.7 Proses Penyusunan Anggaran
1. Organisasi
Departemen
Anggaran dan Komite Anggaran
Departemen anggaran biasanya melapor ke kontroler korporat,
menangani arus informasi dari sistem pengendalian manajemen. Komite anggaran
terdiri dari anggota-anggota manajemen senior, seperti Chief Executive Officer
(CEO), Chief Operating Officer (COO), dan Chief Financial Officer (CFO). Komite
tersebut meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing
anggaran.
2. Penerbitan Pedoman
Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran
adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk
disebarkan ke semua manajer. Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara implisit
dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah
terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal
tersebut dan prediksi terakhir.
3. Usulan Awal Anggaran
Menggunakan pedoman tersebut, manajer pusat tanggung
jawab, dibantu dengan stafnya, mengembangkan permintaan anggaran, Karena
sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai tahun anggaran dengan
fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama seperti yang mereka miliki saat
ini, maka anggaran ini didasarkan pada tingkatan yang ada, yang dikemudian
dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
4. Negosiasi
Pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan
atasannya. Ini merupakan inti dari proses tersebut. Alasan cenderung untuk menilai
validitas dari tiap penyesuaian.
5. Tinjauan dan
Persetujuan
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan
yang berjenjang dalam organisasi. Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari
unit bisnis, analis mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersama-sama dan
memeriksa totalnya. Sebagian, analisis mempelajari konsistensi-misalnya, apakah
anggaran produksi konsisten dengan rencana volume penjualan? Persetujuan
terakhir direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga
menyerahkan anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan.
Hal ini terjadi pada bulan Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari
rencana strategi yang telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses
pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit
moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran merupakan rencana yang
diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.
Karakteristik Anggaran :
- Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha
- Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi)
- Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun
- Anggaran merupakan komitmen manajemen
- Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran
- Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi kondisi khusus
- Secara periodik, dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan sesungguhnya dan dijelaskan
Kegunaan anggaran :
- Memperjelas rencana strategi
- Membantu koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi
- Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer
- Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja manajer
Isi anggaran :
- Anggaran pendapatan
- Anggaran Biaya produksi dan Biaya penjualan
- Anggaran biaya pemasaran
- Anggaran Biaya Adiministrasi dan Umum
- Anggaran litbang
- Anggaran lainnya : anggaran modal, anggaran neraca, anggaran aliran kas
Proses penyusunan anggaran :
- Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran yang disetujui manajer puncak
- Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing2 manajer pusat pertanggungjawaban
- Negosiasi, yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan
- Slack, yaitu perbedaan Karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya
- Review dan persetujuan oleh CEO/ Dewan direktur
- Revisi anggaran, baik secara sistematis maupun kondisi khusus
DAFTAR PUSTAKA
1.
Robert
N.Anthony Vijay Govindarajan. Management Control System, penerbit Salemba
Empat,2005.
2.
Anthony,
Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard Business School
Press, 1989.
3.
Kaplan,
Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business School
Press, 1996.
Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui seorang ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ibu LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
BalasHapusSaya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.
Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com
Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
BalasHapusApakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau mengembangkan bisnis Anda?
Apakah Anda mengalami kesulitan mendapatkan pinjaman dari Pemberi Pinjaman atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
Kemudian khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
Kembali kepada kami untuk negosiasi tentang jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijak.
JENIS PINJAMAN KAMI
Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban finansial. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.
Data pelamar:
1) Nama Lengkap:
2) Negara
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Pekerjaan:
6) Nomor telepon:
7) Posisi saat ini di tempat kerja:
8 Pendapatan bulanan:
9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
10) Jangka waktu pinjaman:
11) Apakah Anda pernah melamar sebelumnya:
12) Tanggal Lahir:
Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
{gloriasloancompany@gmail.com} atau
Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
Nomor Perwakilan Indonesia: +6288286919466
Salam Hormat