Minggu, 21 Juli 2013

Makalah Analisis Laporan Kinerja Keuangan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ketika suatu laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu memberikan informasi yang wajar dan relevan kepada pengguna, maka evaluasi menjadi suatu hal yang sangat fundamental dalam pelaporan. Kinerja suatu laporan keuangan meliputi beberapa aspek yang harus dinilai. Makalah ini mencoba membahas secara lugas dan terfokus pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan. Bagian pertama menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan merupakan anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas untuk mencakup pusat beban dan pusat pendapatan. Bagian selanjutnya menjelaskan bagaimana laporan dari varians-varians ini digunakan oleh manajemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis. Selanjutnya, mengenai ukuran-ukuran kinerja nonkeuangan yang dapat digunakan dalam proses pengendalian manajemen.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Selisih Anggaran dan Realisasi dilakukan setiap bulan untuk setiap unit bisnis dan seluruh perusahaan.
  1. Manajer Operasional harus menerapkan mentalitas Kaizen (perbaikan berkelanjutan).
  2. Analisis harus menunjukkan sebab-sebab selisih dan unit organisasi yang bertanggungjawab sampai tingkatan manajer terbawah.
1.3  Tujuan
1.      Menganalisis secara menyeluruh perbandingan antara kinerja aktual dengan anggaran.
2.      Menggunakan informasi dalam analisis ini agar bisa berguna bagi manajemen senior.
3.      Mengejewantahkan informasi tersebut agar bisa mengadopsi mentalitas perbaikan yang berkelanjutan, atau kaizen.
4.      Menalarkan kepada mahasiswa tentang dinamika pada penilaian kinerja laporan keuangan.


BAB II
PEMBAHASAN
ANALISI LAPORAN KINERJA KEUANGAN

2.1 Selisih Anggaran dan Realisasi
Selisih Pendapatan
Selisih Harga Jual:
(Actual Price – Standard Price) x Actual Volume
Selisih Bauran dan Volume
(Actual Volume – Budgeted Volume) x (Budgeted Unit Contribution)
Selisih Bauran
(Actual Sale Volume x Budgeted Proportion) – (Actual Sales Volume) x Budgeted Unit Contribution
Selisih Biaya (Expenses)
  1. Selisih Biaya Bahan Baku
    1. Selisih Harga Beli
    2. Selisih Pemakaian Bahan
  2. Selisih Biaya Tenaga kerja Langsung
    1. Selisih Tarip Upah
    2. Selesih Efesiensi
  1. Selisih Biaya Overhead pabrik
    1. Selisih Spending
    2. Selisih Volume



Keterbatasan Analisis Selisih
• Menunjukkan di tempat selisih terjadi, tetapi tidak menunjukkan mengapa terjadi selisih  perlu ditambah dengan penjelasan
• Tidak menunjukkan significansi suatu selisih statistik pengendalian mutu
• Laporan kinerja merupakan agregasi dari berbagai hal ---> perlu dirinci


2.2 Analisa Laporan Kinerja Keuangan
Laporan Kinerja Keuangan :

Aktual
Anggaran
Aktual Lebih Baik (Buruk) daripada Anggaran
Penjualan
875
600
275
Harga Pokok Penjualan Variabel
583
370
(213)
Kontribusi
292
230
62
Overhead Tetap
75
75
-
Laba Kotor
217
155
62
Beban Penjualan
55
50
(5)
Beban Administrasi
30
25
(5)
Laba Sebelum Pajak
132
80
52






Analisa Yang Seksama Mengidentifikasikan Penyebab Dari Varians Tersebut. Untuk Itu Dibutuhkan Sistem Pengidentifikasian Yang Efektif. Biasanya Dapat Berupa Seperti Gambar Berikut Ini :

Berdasarkan Gambar Disimpulkan Bahwa :
Akan Lebih Efektif Memberikan Pertanggungjawaban Kepada Pusat – Pusat Pertanggungjawaban Sampai Ke Yang Paling Kecil.









2.3 Anggaran Untuk Unit Bisnis
Keterangan
Produk A
Produk B
Produk C
Total Anggaran
Unit
Total
Unit
Total
Unit
Total
Penjualan
1.00
100
2.00
200
3.00
300
600
Biaya Standar Variabel







Bahan Baku
0.50
50
0.70
70
1.50
150
270
Tenaga Kerja
0.10
10
0.15
15
0.10
10
35
Overhead Variabel
0.20
20
0.25
25
0.20
20
65
Total Biaya Variabel
0.80
80
1.10
110
1.80
180
370
Kontribusi
0.20
20
0.90
90
1.20
120
230
Biaya Tetap :







Overhead Tetap

25

25

25
75
Beban Penjualan

17

17

17
50
Beban Administrasi

8

8

8
25
Total Biaya Tetap

50

50

50
150
Laba Sebelum Pajak

(30)

40

70
80

Variasi Dalam Praktek
• Periode Waktu Perbandingan
– Bulan ini
– Sampai dengan bulan ini (year to date)
– Anggaran setahun dg Perkiraan utk setahun
• Fokus Pada Gross Marjin
– Dianggap harga jual tetap
– Ada yang mempertimbangkan perubahan biaya terhadap harga jual
Jumlah Rincian
• Selisih Volume, Bauran dan Harga
• Selisih untuk setiap produk
• Selisih Penjualan dan Pemasaran
• Selisih Per Wilayah
• Selisih Per Wiraniaga/Wilayah
Biaya Tehnik dan Biaya Kebijakan
• Selisih Biaya Tehnik  menunjukkan adanya efesiensi
• Selisih Biaya Kebijakan  belum tentu menunjukkan adanya efesiensi
Tindakan Manajemen
• Prinsip utama analisis laporan keuangan formal: Laporan laba bulanan tidak boleh berisi kejutan
• Laporan formal merupakan penegasan dari laporan informal (via fax, telepon, e-mail atau tatap muka)
• Manfaat laporan formal adalah menekan bawahan utk melakukan tindakan koreksi atas inisiatifnya sendiri
Pertimbangan Perilaku dalam Evaluasi Kinerja
• Pengendalian Ketat
• Pengendalian Kendor
• Pengaruh Pengendalian Ketat dan Kendor terhadap Perilaku

Manfaat Pengendalian Ketat
• Cenderung mencegah manajer menjadi boros atau tidak efesien
• Mendorong manajer menjadi sadar-laba
• Memotivasi manajer untuk mencari cara yang lebih baik utk melakukan kegiatannya dan melakukan inisiatif utk mencapai anggaran laba

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi ketat kendornya pengendalian
• Jumlah kebijakan yang dilimpahkan kepada manajer unit bisnis
• Derajat variabel kritis kinerja yang dapat dipengaruhi oleh manajer unit bisnis
• Ketidakpastian yang ada pada suatu kegiatan
• Lama waktu pengaruh keputusan manajer











BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Para manajer unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada manajemen senior secara teratur, biasanya per bulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan antara pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan. Selisihnya, atau varians, antara kedua jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan dengan masing-masing penyebab.
























DAFTAR PUSTAKA
1.      Brownell,Peter, dan Mark Kirst. “Reliance on Accounting Information, Budgetary Participation, :Journal of accounting research XXIV, no.2,
2.      Umpathy, Srinivasan. Current Budgeting Practices in U.S. Industry : the state of the art. Westport, CT.: Quorum Books, 1987.


0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar