1) Di antara kebiasaan para pendahulu nan shalih; mendoakan pemimpin melebihi munajat untuk diri. Sebab kebaikan pemimpin luas dampaknya.
2) Pemimpin menanggung amanah dunia-akhirat amat berat. Menjadi Presiden RI misalnya berarti; siap digugat 250 juta insan di hadapanNya.
3) Mari berharap bahwa dengan doa-doa tulus dari rakyat; berkuranglah penuntut, bertambah pembela, menipislah penggugat, pemaaf berlipat.
4) Dan; mendoakannya boleh jadi menggerakkannya tuk mendoakan kita. Mencintainya dengan doa, mungkin mencekamkan cinta rakyat ke hatinya.
5) Hari ini; ketika banyak yang menasehati dengan aneka cara & tak mempan jua; mungkin dia bukan kekurangan nasehat. Dia kekurangan doa.
6) Dan jika nasehat sudah disampaikan & doapun dipanjatkan lalu pemimpin belum hendak berkebaikan; titipkan pada Allah tuk menasehatinya.
7) "Sebaik-baik pemimpin adalah yang kalian mencintainya & dia mencintai kalian; kalian mendoakannya & dia mendoakan kalian". Indah.
8) Untuk "Saling" diperlukan "Yang Memulai"; jadilah ia yang lebih mulia. Maka jika belum saling mendoa-saling mencinta; mari memulainya.
9) Selamatkan pemimpin agar tak jadi seburuk-buruk; "Kalian membencinya & dia membenci kalian; kalian melaknatnya & dia melaknat kalian."
10) Jika belum terkabul kini; doa & cinta ini latihan kita tuk pemimpin selanjutnya. Agar negeri berkah; termula pemimpin adil & taqwa.
11) Hari ini ketika kita miskin pemimpin yang adil & taqwa; mungkin yang kurang bukan sosoknya; tapi doa kita agar Allah menampilkannya.
12) Hari ini ketika pemimpin terasa tak tegas & tak bernyali; mungkin yang kurang adalah doa kita untuk menguatkan hatinya yang rapuh.
'Umar ibn 'Abdil 'Aziz. Bani 'Umayyah yang menerima penunjukannya & bahkan para 'Ulama pendukung tak menyangka kebaikannya akan sejauh itu..
'Umar ibn 'Abdil 'Aziz. Dia bukan hadir tiba-tiba. Ketidakadilan yang marak sebelum tampilnya melahirkan para terzhalimi yang tekun berdoa..
Doa-doa terpanjatkan; mungkin tersimpan di ceruk langit; Allah Maha Tahu kapan ia terhujankan sebagai rahmatNya; membasahi bumi yang dahaga.
*https://twitter.com/salimafillah
0 komentar:
Posting Komentar