dakwatuna.com - Sebuah pernyataan kembali
dikeluarkan. Kali ini oleh 60 orang ulama, yang kebanyakan berasal dari
Saudi Arabia. Pernyataan bertanggal 2 Agustus 2013 ini melengkapi banyak
sekali pernyataan ulama yang dikeluarkan secara individu.
Berikut petikan pernyataan mereka:
“Kudeta
militer sekular yang dhalim adalah sebuah perang atas Islam dan umat
Islam di Mesir. Peristiwa ini adalah musibah besar yang menimpa umat
Islam seluruh dunia. Melawannya harus diiringi dengan kesabaran dan
ketakwaan kepada Allah swt.
Menerima solusi politik yang diprakarsai pihak pengkudeta sama saja dengan menerima kenyataan kudeta tersebut.
Tidak
mungkin pihak pengkudeta akan mengadakan pemilu bersih dan netral yang
bisa mengembalikan pemerintah yang sah. Baru saja mereka mengkudeta
sebuah pemerintah sah. Apakah mereka akan memberikan pemerintah yang sah
dengan sebuah pemilu?
Kewajiban yang pertama adalah menuntut
syariah, bukan sekadar syar’iyah (legitimasi). Bukan hanya karena rakyat
sudah memberi hak kepada Presiden Mursi untuk memimpin Mesir. Harus ada
komitmen untuk menjalankan syariat.
Karena kalau hanya menuntut
syar’iah, maka suatu saat orang sekular atau Kristen Koptik yang
memenangkan pemilu dan memimpin Mesir. Padahal, menang atau kalah,
seorang muslim berkewajiban melaksanakan syariat Islam. (msa/sbb/dkw)
0 komentar:
Posting Komentar