JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengatakan, inspeksi mendadak (sidak) ke
lembaga pemasyarakatan terbukti tak efektif dengan ditemukannya banyak
kasus penyimpangan di dalam lapas. Fahri menilai saat ini penjara
menjadi sekolah kriminal.
“Ini bukan menuntaskan masalah, tetapi kampanye bahwa mereka sibuk
bekerja. Sidak itu akibat enggak ngerti bagaimana sistem diperbaiki dan
lalu tidak percaya perbaikan sistem,” ujar Fahri saat dihubungi Senin
(29/7/2013).
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, persoalan di lapas terjadi
karena pemerintah tak pernah mengidentifikasi masalah secara mendasar.
Yang ada, kata Fahri, adalah sistem tambal sulam.
“Sekarang ini penjara penuh, tapi orang dihukum terus. Tetapi di
dalam penjara HAM dilanggar, sementara kita masih mengharapkan orang
jadi baik, kan, enggak mungkin. Penjara sekarang jadi sekolah kriminal,”
katanya.
Ia menyebutkan, jika pemerintah tidak cepat mencari solusi yang
mengakar atas seluruh persoalan di lapas, maka persoalan akan terus
terulang. Kegagalan mengidentifikasi masalah itu akan menggagalkan upaya
mendapatkan solusi tepat atas masalah yang terjadi.
Sebelumnya, seorang wanita bernama Vanny Rossyane ditengarai memiliki
hubungan khusus dengan Freddy Budiman, terpidana mati pemilik 1,4 juta
pil ekstasi. Vanny mengaku ada ruangan khusus yang disediakan di Lapas
Cipinang dan digunakan untuk mengonsumsi sabu-sabu bersama Freddy. Vanny
juga mengaku ruangan itu ia gunakan untuk berkencan dengan kekasihnya
itu sejak November 2012 hingga Mei 2013.
Setelah pengakuan Vanny itu, Kementerian Hukum dan HAM mencopot Kepala Lapas Narkoba Cipinang Thurman Hutapea dari jabatannya.
Sampai saat ini, Thurman membantah semua pernyataan Vanny dan menuding hal ini sengaja dilakukan karena pesanan pihak tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar