Jumat, 23 Agustus 2013

Pesona Langit Mesir, Kupinta Maaf Darimu..

23 Agustus 2013
Oleh : Mohamad Khaidir



Begitu banyak artikel dan berita-berita dari berbagai media yang cukup membuat shock para penggiat Dakwah Islam, yang ingin menwarkan Islam sebagai solusi peradaban. Saudara-saudara seperjuangan di Mesir justru harus menghadapi kenyataan yang bgitu pahit, di awali dengan di kudetanya Presiden DR.Moh.Mursi yang terpilih secara sah melalui demokrasi oleh militer. Pahitnya kenyataan ini membentuk senyawa asam yang membuat hati para pejuang Agama Allah tersungkur kecewa. Bukan sekedar kecewa biasa, penistaan terhadap terhadap demokrasi harus kemudian di hadapi di depan mata tanpa sempat terpikirkan untuk membalas.
Demokrasi memang menjadi hal yang kontroversial  di kalangan para penggiat Harakah Islamiyah karena demokrasi memang produk barat, tempat lahirnya imprealisme. Namun kata-kata Perdana Menteri Turki Erdogan tentang demokrasi sangat menginspirasi untuk kemudian kembali mengasah kemampuan think and action agar menelaah terlebih dahulu perjuangan dakwah.  Inti perkataan dari Erdogan adalah agar demokrasi bisa menjadi salah satu alternatif dan sarana menuju kejayaan dan kegemilangan peradaban Rabbani yang pernah dibangun oleh Rasulullah S.A.W  serta para sahabat dalam kurun waktu kurang lebih 23 tahun.



Tidak sampai disitu saja, ketika teman-teman Ikhwanul Muslimin menggelar aksi besar-besaran untuk menolak kudeta serta mendukung DR.Moh.Mursi , mereka harus mendapat ujian yang begitu berat sekali lagi. Dimulai penembakan masa demonstrasi yang sedang shalat sampai tindakan-tindakan  represif lain yang dilakukan oleh militer Mesir. Mendengarnya saja cukup menguras hati, apalagi kemudian merasakannya. Bukankah Mukmin itu ibarat satu tubuh seperti apa yang disampaikan oleh Baginda Rasulullah S.A.W ?.

Atas nama kemanusiaan, para demonstran Pro-Mursi dinistakan dengan cara dibantai justru oleh militer Mesir sendiri. Ironi negeri Piramid yang mencengangkan dunia. Dibakar, ditembaki, sampai-sampai Masjid pun ikut di bumi hanguskan (Na’udzubillah).

Sekitar setahun yang lalu, tepatnya awal Tahun 2011, penulis menyempatkan diri mengikuti aksi mengutuk pemerintahan dzolim Husni Mubarak yang saat itu masih menjadi Presiden Mesir. Aksi kami ini di koordinatori oleh Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) region  Sulawesi A. Kepemimpinan Husni Mubarak yang sangat semna-mena terhadap rakyatnya menjadi tuntutan utama. Sangat jelas tindak penyimpangan yang dilakukan oleh Husni Mubarak, menindak tegas setiap oknum yang anti terhadap kepemimpinannya. Namun kini tuntutan tersebut hanya isapan jempol belaka. Berita terbaru, dibebaskan dan terbebas dari tuduhan korupsi. Demi tanah Mesir tempat berjuang Nabiyullah Musa’alaihissalam, haruskah kedzoliman kembali merajalela ? Sungguh pertolongan Allah akan datang di saat yang tepat.



Maafkan kami Rakyat Mesir, Palestina, Suriah, Bangladesh, yang tengah berjuang melawan tirani kedzoliman. Kami begitu santai akan kenyamanan ini, jarang menghadapi kondisi-kondisi tertekan, begitu santai menjalani hidup ini sehingga produktifitas generasi mudah kami kalah jauh. Kalaupun ada yang cerdas, mungkin hanya cerdas berteori saja dan sedikit aksi nyata.

Pesona langit Mesir begitu mencengangkan kami, namun kami hanya mampu meminta maaf. Tak sekompleks permasalahan di negeri kalian, tak seperti pemahaman Islam generasi muda kalian, selalu saja kami seperti itu, paham akan suatu fiqih tapi mencoba menutupi-nya dengan pembenaran-pembenaran yang sebenarnya bertentangan. Pembenaran atas nama logika, merasa mengetahui segalanya padahal kapasitas kami masih jauh dari ilmuan. Ada-ada saja ulah kami, terus menerus mengerjakan dosa dan kemaksiatan. Sadarnya hanya sebentar saja, setelah itu dilakukan lagi. Padahal pola kegiatan yang menjadi karakter kami ini secara nyata akan mereduksi diri kami. Fluktuasi iman yang menjerumuskan.

Kupinta maaf darimu, seluruh negeri dari empat penjuru mata angin, yang muslimnya tengah menghadapi kepongahan sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme.  Generasi kami tidak setangguh seperti generasi muda kalian. Generasi kami adalah generasi yang tidak menyeimbangkan fikir dan dzikir, selalu saja seperti ini, sangat jauh dari ke-idealan seorang Pembaharu. Berkoar-koar mengkritisi setiap regulasi tanpa menawarkan solusi yang konkrit. Di hadapan penduduk bumi kami begitu berwibawa, namun di kalangan penduduk langit tidak seperti itu, apalagi di hadapan Allah.

Pada setiap luka jihad fi sabilillah yang tengah menganga namun aromanya harum semerbak sampai ke syurga, kami memohon maaf. Di kelompok-kelompok liqo' kami, hanya kemalasan yang kami tunjukkan. Datang tak tepat waktu, tak serius setor hafalan, dan sejuta alasan lainnya. ketidaksiplinan pada jama'ah, lebih suka menuntut dan mengkritisi qiyadah, jarang me-muhasabah diri sendiri.

Begitupun ketika memegang amanah sebagai pejabat publik, kami lebih senang berfikir dengan logika publik dan idealisme pun sedikit demi sedikit terkikis rapi. dimana idealisme seorang aktifis yang menginginkan perubahan? Apakah ia semakin redup di tengah derasnya arus peperangan ideologi? Bukankah ideologi yang dipelajari adalah ideologi yang paling terbukti sepanjang sejarah? Ideologi yang bersumber dari Qur'an dan Hadits. Atau memang kalian masih ragu wahai ikhwah? Mengapa ragu? Saksikanlah keberanian anak-anak muda Mesir. Putra-putri para qiyadah ikhwan begitu berani menerjang timah panas !! Apakah hal semacam itu tidak menggugah nurani kalian?

Saksikan keberanian yang menghempaskan segala keraguan yang dimiliki oleh seluruh kader ikhwan. Para Mujahidin Suriah tengah dibantai dengan senjata biologis !! Masihkah diam dan bisa tersenyum?! anak-anak Suriah pun tengah dibantai !! Myanmar, Afghanistan, Palestina, Bangladesh, dan negeri Muslim lainnya tengah bergejolak, tunggulah giliran Indonesia. Atau logika anda masih menyangkal kebenaran yang begitu jelas ini? Penindasan terhadap Muslim telah begitu jelas dan nyata. Ideologi yang paling mulia ini tengah dibumi hanguskan oleh musuh-musuh Allah. Dan yang pasti mereka adalah Sahabat Iblis. Mari bersiap-siaga sebagai generasi muda yang berideologi Islam. Baca dan resapi makna Surah Al-Imran Ayat 200.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”.   (Qs. Al-Imran :200)

*Penulis adalah Ketua Umum Forum Pemuda Kreatif Kota Palu (FPKP) dan Trainer di GEMPITA. 

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar