14 Agustus 2013
Oleh Zulfi Akmal
Kairo
Orang sering salah kaprah menyamakan antara Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafy atau pemimpin zalim lainnya pada zaman dulu dengan pemimpin zalim hari ini. Sehingga mereka menyuruh kita untuk bersabar saja atas kezaliman itu berdasarkan hadits Rasulullah:
"Barangsiapa yg ditindas oleh penguasanya maka hendaknya ia bersabar, sungguh barangsiapa yg keluar dari perintah sultan (penguasa) sejengkal saja maka ia mati dalam kematian jahiliyah.” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)
Perlu diketahui, Hajjaj bin Yusuf atau pemimpin-pemimpin zalim lainnya di zaman pemerintahan Islam dulu, sekalipun mereka kejam kepada rakyat mereka sendiri, orang-orang kafir tidak ada yang berani angkat kepala kepada mereka. Semuanya tunduk dan takut.
Jadi kekuatan dan keganasan mereka bukan hanya diperlihatkan kepada rakyatnya, tapi mereka juga melindungi rakyatnya dari penghinaan dan penindasan orang-orang kafir.
Coba baca lagi sejarah bahwa Hajjaj yang kejam juga banyak melakukan perluasan-perluasan daerah Islam. Banyak negara yang bertekuk lutut di bawah kakinya. Tidak ada kafir yang berani menantang Hajjaj dan menghina umat Islam. Dan tidak ada Hajjaj bekerja sama dengan orang kafir untuk menindas rakyatnya.
Kalimat "tidak ada bekerja sama dengan orang kafir untuk menindas rakyatnya" ini perlu digaris bawahi, dan perlu digunakan untuk melihat kenyataan hari ini.
Selanjutnya, begitu juga dengan pemimpin-pemimpin muslim lainnya di seantero dunia pada zaman dulu. Tidak ada yang berada di bawah ketiak orang kafir bagaimanapun kejamnya kepada rakyat sendiri.
Sudah saatnya umat ini diajari hal yang sebenarnya. Jangan sampai jutru ulama membodoh-bodohi umat untuk mempertahankan posisi aman dan nyamannya.
Secara teori kita sangat alim dan mahir tentang qiyas ma'al fariq, namun secara praktek dan kenyataan akal kita sering amburadul menerapkannya. ***
:: PKS PIYUNGAN
Kairo
Orang sering salah kaprah menyamakan antara Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafy atau pemimpin zalim lainnya pada zaman dulu dengan pemimpin zalim hari ini. Sehingga mereka menyuruh kita untuk bersabar saja atas kezaliman itu berdasarkan hadits Rasulullah:
"Barangsiapa yg ditindas oleh penguasanya maka hendaknya ia bersabar, sungguh barangsiapa yg keluar dari perintah sultan (penguasa) sejengkal saja maka ia mati dalam kematian jahiliyah.” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)
Perlu diketahui, Hajjaj bin Yusuf atau pemimpin-pemimpin zalim lainnya di zaman pemerintahan Islam dulu, sekalipun mereka kejam kepada rakyat mereka sendiri, orang-orang kafir tidak ada yang berani angkat kepala kepada mereka. Semuanya tunduk dan takut.
Jadi kekuatan dan keganasan mereka bukan hanya diperlihatkan kepada rakyatnya, tapi mereka juga melindungi rakyatnya dari penghinaan dan penindasan orang-orang kafir.
Coba baca lagi sejarah bahwa Hajjaj yang kejam juga banyak melakukan perluasan-perluasan daerah Islam. Banyak negara yang bertekuk lutut di bawah kakinya. Tidak ada kafir yang berani menantang Hajjaj dan menghina umat Islam. Dan tidak ada Hajjaj bekerja sama dengan orang kafir untuk menindas rakyatnya.
Kalimat "tidak ada bekerja sama dengan orang kafir untuk menindas rakyatnya" ini perlu digaris bawahi, dan perlu digunakan untuk melihat kenyataan hari ini.
Selanjutnya, begitu juga dengan pemimpin-pemimpin muslim lainnya di seantero dunia pada zaman dulu. Tidak ada yang berada di bawah ketiak orang kafir bagaimanapun kejamnya kepada rakyat sendiri.
Sudah saatnya umat ini diajari hal yang sebenarnya. Jangan sampai jutru ulama membodoh-bodohi umat untuk mempertahankan posisi aman dan nyamannya.
Secara teori kita sangat alim dan mahir tentang qiyas ma'al fariq, namun secara praktek dan kenyataan akal kita sering amburadul menerapkannya. ***
:: PKS PIYUNGAN
0 komentar:
Posting Komentar